Touching Moment

Saat-saat mengharukan dalam acara "Panggung Kenangan" perpisahan PKL UIN MALIKI Malang di MTs Negeri Kanigoro Kab. Kediri.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Touching Moment

Saat-saat mengharukan dalam acara "Panggung Kenangan" perpisahan PKL UIN MALIKI Malang di MTs Negeri Kanigoro Kab. Kediri.

Selasa, 20 Maret 2012

Habib Jamal Baagil,Shalawat Nur dari Habib Umar bin Hafidz


Setiap habib atau ulama pasti memiliki amalan bacaan atau wirid, begitu juga dg habib. Jamal. “Saya paling senang mengamalkan Shalawat Nur, yg digubah Habib Umar bin Hafidz, guru saya,” ujarnya
Dia membaca Shalawat Nur sebanyak 10 kali pada usai waktu shalat wajib, dan begitu juga ketika malam menjelang tidur.
Dalam mengamalkan bacaan Shalawat itu, Habib Jamal merasakan ketenangan bathin. Pikiran yg semula ruwet menjadi terang. Dan karena Shalawat ini sudah dinyatakan Habib Umar sebagai amalan yg bisa dilaksanakan semua orang, ia sudah memberikan ijazah ammah, setiap orang boleh mengamalkannya.
Selain itu fadhilah lain membaca Shalawat ini adalah selalu mempunyai ikatan dan hubungan erat dengan Rasulullah SAW.
Inilah bacaan Shalawat Nur :

اللهم صل على سيدنا محمد نورك الساري ومددك الجاري

واجمعني به في كل أطواري وعلى اله وصحبه وسلم يا نور



“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala alihi wa shahbihi yannuur”
Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad, sang cahaya-Mu yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak kunjung putus, dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah di setiap zaman, serta shalawat untuk keluarganya dan sahabatnya, wahai Sang Cahaya.”
Dikutip dari di majalah Alkisah no. 13/28 JUNI – 11 JULI 2010

Habib Ja'far Bin Syaikhon Assegaf

Habib ja’far bin syaikhon assegaf terkenal sebagai ulama yang memilki karomah dan memilki penghetahuan yang sangat luas tentang Alquran. Jika beliau sedang membaca alquran maka semua yang mendengarkan akan terkesima dengan bacaannya dan seakan akan hurup hurup yang keluar dari bacaan habib Ja’far berbentuk. Lantunan suaranya yang merdu ketika membacakan alquran membuat yang mendengarkannya tersentuh hatinya. Ini yang dirasakan oleh beberapa ulama yang pernah sholat berjamaah dengannya. Maka tak heran bila salah seorang Gurunya Habib Muhammad bin Ahmad muhdor dari Bondowoso memberi gelar dengan “Alquran berjalan” .


Nama lengkap beliau Habib Ja’far bin Syaikhan bin Ali bin Hasyim bin Syeikh bin Muhammad bin Hasyim Assegaf. Lahir di kota Ghurfah, Hadramaut pada tahun 1298 H. Sejak kecil hinga remaja beliau berguru kepada para ulama ulama masyhur di Hadro maut . Sebagaimana kebanyakan dari para ulama ulama salafus soleh di hadromaut pada waktu itu yang hijrah dan berdakwah keberbagai pelosok , Habib ja’far pun mengikuti pendahulunya untuk hijrah dan berdakwah keluar dari Hadro maut Yaman. Dan beliau menetap pertama kali di kota Surabaya hingga akhirnya beliau menetap di Pasuruan serta mendirikan Majlis ta’lim dan Dzikir yang hingga sekarang masih di teruskan oleh salah seorang cucu beliau bernama Habib Taufiq bin Abdul qodir Assegaf.