PERIODE PRENATAL ( DALAM KANDUNGAN)
A.
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Karakteristik setiap bayi telah terbentuk ketika bayi itu masih
dalam masa prenatal. Sehingga ketika dalam masa kandungan sang ibu, sang ibu
haruslah banyak membentuk karakter yang bisa menjadikan perkembangan bayi itu
menjadi baik. Baik dari segi jasmani maupun ruhaninya. Konsep awal kehidupa
sang janin daiwali karena sperma seks laki-laki yang dari berjuta-juta berusaha
untuk masuk ke dalam ovum dengan harapan bisa menjadi sperma yang mampu hidup
di dalam rahim seorang perempuan. Banyak tahapan untuk menjadi seorang janin,
bahkan janin itupun juga akan mati jika dalam rahim sang ibu mengalami banyak
tekanan dari dalam diri sang ibu, oleh karenanya seorang wanita harus
benar-benar harus menjaga segala bentuk perawatan luar dan dalam diri. Berikut
adalah beberapa pernayaan kami tentang perjalanan janin pada masa prenatal
2.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada di
atas maka penulis memberikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
a. Jelaskan Pengertian
Masa Prenatal?
b. Bagaimana Konsepsi Awal Kehidupan?
c. Bagaimana proses Perkembangan Periode Pranatal?
d. Jelaskan Faktor
Periode Pranatal?
e. Jelaskan Bahaya
Selama Periode Pranatal?
f. Jelaskan Hal-Hal Apa
Saja Yang Dibutuhkan Pada Masa Kehamilan?
3. Tujuan
Dari
berbagai rumusan masalah yang ada di atas maka penulis memberikan beberapa
tujuan, antara lain:
a. Agar
Mahasiswa/i dapat Mengetahui Pengertian Masa
Prenatal
b. Agar Mahasiswa/i dapat Mengetahui dan Memahami Konsepsi Awal Kehidupan
c.
Agar Mahasiswa/i dapat Memahami Tentang Proses Perkembangan Periode Pranatal
d.
Agar Mahasiswa/i dapat Mengetahui Faktor Periode Pranatal
e. Agar Mahasiswa/i dapat Mengetahui
dan mengerti Bahaya Selama Periode Pranatal
f. Agar Mahasiswa/i dapat Mengetahui dan Memahami
Hal-hal Apa Saja Yang Dibutuhkan Pada Masa Kehamilan.
B. PEMBAHASAN
1.
Pengertian Masa
Prenatal
Masa
prenatal yaitu tahap perkembangan sebelum kelahiran sewaktu manusia berada
didalam kandungan ibu. Masa prenatal ditandai dengan pembentukan sistem
jaringan dan struktur organ-organ fisik. Proses pertumbuhan dan perkembangannya
dimulai sejak terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara spermatozoa dengan
sel telur yang akan menjadi calon manusia dan berakhir pada saat bayi
dilahirkan. Masa ini berlangsung antara 180 sampai 344 hari lamanya. Masa
prenatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan
manusia[1].
Para ahli menyebutnya masa prenatal sebagai
masa perubahan evolusi janin dalam kandungan. Kondisi janin dalam kandunga
sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan hidupnya, yakni seberapa jauh ibunya
memiliki taraf kesehatan, kebiasaan, dan
perilaku yang baik atau tidak. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena akan
berpengaruh pada perkembangan janin dan berpengaruh pula pada tahap-tahap
perkembangan selanjutnya. Setelah masa ini, seorang ibu akan melahirkan
bayinya. Namun, ada kalanya usia kelahiran dapat terjadi secara mendadak dan
terjadi sebelum usia enam bulan. Karena kondisi fisik janin yang belum genap
berusia tujuh bulan sangat lemah, belum mampu bernafas secara mandiri, dan
metabolisme tubuh belum berfungsi sempurna, akibatnya janin tersebut cenderung
meninggal dunia karena belum mampu menyesuaikan dengan lingkungan di luar rahim
ibunya[2].
2.
Konsepsi Awal kehidupan
Kehidupan baru dimulai dengan bersatunya sel seks pria dan sel seks
wanita. Kedua sel seks ini dikembangkan dalam alat-alat reproduksi, yaitu
gonad. Sel-sel seks pria spermatozoa (bentuk tunggalnya: spermatozoon)
diproduksi dalam gonad pria, yaitu tepatnya di testis,sedangkan sel seks wanita
yaitu telur-telur tunggal: ovum, kamak: ova), diproduksi dalam gonad wanita
yaitu tepatnya di indung telur (Ovarium).
Sel-sel seks pria dan wanita adalah sama dalam arti bahwa keduanya
mengandung kromosom. Setiap sel seks yang matang mempunyai 23 kromosom, dan
tiap-tiap kromosom mengandung gen yaitu pembawa keturunan. Gen adalah partikel
yang ditemukan dalam kombinasi dengan gen-gen lain dalam bentuk menyerupai
benang di dalam kromosom. Diperkirakan terdapat sekitar 3.000 gen di dalam
setiap kromosom. Gen-gen diturunkan dari orang tua kepada keturunannya
(10,53,66).[3]
Sel-sel seks pria dan wanita juga berbeda dalam dua hal penting. Pertama,
di dalam telur yang matang terdapat 23 kromosom yang berpasangan. Sedangkan di
dalam spermatozoon terdapat 22 kromosom yang berpasangan dan 1 kromosom yang
tidak berpasangan yang mungkin berbentuk kromosom X atau kromosom Y. Fungsi
kromosom X dan Y akan dibahas lebih lanjut dalam hubungan dengan penentuan
seks.
Kedua, jumlah persiapan tahap-tahap perkembangan yang dilalui
sebelum sel-sel itu siap untuk memproduksi seorang manusia baru. Semua sel seks
pria atau wanita harus melalui tahap permulaan perkembangan. Sel-sel seks pria
melalui 2 tahap pemulaan, yaitu; pematangan dan pembuahan. Sedangkan sel-sel
seks wanita melalui 3 tahap permulaan, yaitu:pematangan, ovulasi dan pembuahan.[4]
2.1 Pematangan
Pematangan adalah proses pengurangan kromosom melalui pembelahan
sel, satu kromosom dari tiap pasangan mencari sel yang belum selesai terbelah
yang selanjutnya akan terbelah menurut panjangnya dan membentuk dua sel baru.
Sel yang sudah matang mengandung 23 kromosom, dikenal sebagai sel Baploid.
Pematangan sel-sel seks baru terjadi apabila kematangan seks sudah tercapai
yaitu pada masa pubertas baik pada anak laki-laki maupun pada anak perempuan.
Dalam hal spermatozoon, terdapat 4 sel baru yang disebut dengan spermatid,
yang masing-masing mampu membuahi ovum (telur). Dalam pembelahan telur, 1
kromosom dari setiap pasang didorong keluar dinding sel. Sel baru ini dikenal
sebagai polar. 3 tubuh polar terbentuk dalam proses pembelahan. Berbeda
dengan spermatid, tubuh polar tidak dapat dibuahi sedangkan sel yang ke 4 yaitu
telur dapat dibuahi. Kalau telur tidak dibuahi maka telur akan hancur dan
keluar dari tubuh pada saat menstruasi.
Pembelahan kromosom selama proses pematangan adalah masalah
kebetulan. Setiap kemungkinan kombinasi
kromosom dari pria dan wanita dapat ditemukan di dalam sel-sel baru setelah
pembelahan. Diperkirakan ada 16.777.216 kemungkinan kombinasi dari 23 kromosom
pria dan 23 sel-sel seks wanita (66). [5]
2.2 Ovulasi
Ovulasi adalah
tahap pendahuluan perkembangan yang terjadi hanya pada sel-sel seks wanita,
ovulasi adalah proses lepasnya satu telur yang matang selama siklus haid.
Dipercaya bahwa kedua indung telur saling bergantian dalam memproduksi telur
yang matang sepanjang siklus haid (53,66).
Dalam kelahiran
kembar yang tidak identik, dua atau lebih dari dua telur yang matang dilepaskan
dari indung telur. Belum diketahui apakahtelur-telur berasal dari indung telur
yang sama atau berasal dari kedua buah
indung telur, juga belum diketahui mengapa lebih dari satu telur yang matang
dilepaskan selama siklus haid yang menyimpang dari pola yang biasa.
Setelah
dilepaskan dari salah satu folikel ovum (indung telur), telur-telur menemukan
jalan ke ujung tuba fallopi di dekat indung teluryang telah melepaskannya. Sekali
telur-telur masuk kedalam tuba, telur-telur di dorong oleh kombinasi
faktor-faktor: cilia, atau sel-sel berbentuk rambut disepanjang tuba;
cairan yang terdiri dari estrogen dari folikel indung telur dan lendir dari
lapisan tuba, dan kontraksi yang ritmis dan progresif dari dinding-dinding
tuba. Jika panjangnya siklus haid adalah normal, kurang lebih dari 28 hari,
ovulasi terjadi antara hari ke-5 dan ke-23 dari siklus rata-rata pada hari
ke-11.[6]
2.3 Pembuahan
Pembuahan (fertilization), yang terjadi pada masa kehamilan
merupakan tahap ketiga dari permulaan perkembangan sejak mulainya kehidupan
baru. Biasanya perubahan terjadi sementara ovum masih berada dalam tuba
fallopi, lebih spesifik lagi, umumnya pembuahan terjadi dalam 12 sampai
ke-36 jam dan biasanya terjadi pada 24 jam pertama setelah telur-telur memasuki
tuba. Selama senggama (coitus), spermatozoon disimpan dari mulut uterus.
Melalui daya listrik hormonal yang kuat spermatozoon masuk kedalam tuba, yang
dibantu mencari jalannya oleh kontraksi otot yang ritmik.[7]
Setelah spermatozoon menembus ovum, permukaan ovum berubah
sedemikian rupa sehingga tidak ada spermatozoon lain yang masuk. Setelah sel
sperma menembus dinding ovum, inti dari kedua sel saling mendekati. Terjadi
kerusakan pada selaput yang mengelilingi masing-masing nukleus dan ini menyebabkan
kedua inti dapat bergabung. Jadi, 46 kromosom telah bergabung, separuh berasal
dari sel wanita dan separuhnya lagi berasal dari sel pria.[8] Maka konsepsi awal kehidupan manusia itu
bertahap mulai dari pematangan sel sperma dan ovum dari pasangan, kenudian
menjalani masa ovulasi, dimana masa ovulasi ini terjadi hanya pada wanita saja.
Berlanjut pada tahap pembuahan dari sel laki-laki yang menyebabkan kerusakan
pada dinding ovum dan menyebabkan kerusakan pada selaput, dan kedua inti saling
bersatu.
3.
Perkembangan
Periode Pranatal
Pada bagian ini kita akan melacak masa kehamilan, atau perkembangan
prenatal. Kita membicarakan
faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan calon manusia,
melihat teknik-teknik untuk menentukan apakah perkembangan berjalan dengan
normal dan menjelaskan pentingnya perawatan prenatal.
3.1 Tahapan Perkembangan Prenatal
Sesuatu yang mengubah ovum yang sudah dibuahi, atau zigot, menjadi
makhluk dengan bentuk dan pola yang spesifik. Penelitian menunjukkan bahwa ada
sekelompok gen tertentu yang bertanggung jawab untuk perubahan ini pada makhluk
bertulang belakang, diasumsikan termasuk manusia. Gen-gen ini memproduksi
molekul yang disebut morfogen, yang bekerja setelah pembuahan dan mulai
membentuk lengan, tangan, jari, tulang belakang, tulang iga, otak, dan
bagian-bagian tubuh lain (Echeland et al, 1993; Kraus, Concordet, dan Ingham,
1993; Riddle, Johnson, Laufer, dan Tabin, 1993.).[9]
Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahapan, yakni:
Germinal, Embrionik, dan Fetal. selama tiga tahapan masa kehamilan ini, zigot
yang awalnya hanya terdiri dari satu sel tumbuh menjadi embrio dan
kemudian janin. Baik sebelum dan sesudah lahir, perkembangan terus berlangsung
mengikuti dua prinsip.
Prinsip Sefalokaudal (dari bahasa latin yang berarti “dari kepala ke ekor”) mentebutkan
bahwa perkembangan berlangsung dari kepala menuju kebagian bawah tubuh. Kepala
embrio, otak dan mata terbentuk paling awal dan berukuran besar serta tidak
proporsional sampai bagian-bagian tubuh yang lain terbentuk. Pada usia
kandungan dua bulan, kepala embrio berukuran setengah dari panjang tubuh. Pada
saat lahir, ukuran kepala hanya seperempat dari panjang tubuh, tetapi masih
terbilang besar dan tidak proporsional. Menurut Prinsip proximodistal
(artinya “dari dekat ke jauh”), bahwa perkembangan berlangsung dari bagian
tubuh yang dekat dengan tubuh menuju ke luar. Kepala dan dada embrio terbentuk
sebelum tungkai dan lengan serta kaki terbentuk sebelum jari tangan dan jari
kaki.[10] Perkembangan prenatal disini meneliti
bahwasanya gen memproduksi morfogen yang menghasilkan pembentukan organ-organ
tubuh prenatal.
a. Tahapan
Germinal (Sejak Pembuahan Sampai 2 Minggu)
Selama tahapan germinal yakni dari pembuahan sampai 2 minggu usia
kandungan, zigot membelah diri menjadi lebih kompleks dan menempel pada dinding
rahim dan menjadi tanda awal masa kehamilan. Dalam 36 jam setelah pembuahan,
zigot memasuki masa pembelahan dan duplikasi sel cepat atau disebut mitosis.
72 jam setelah pembuahan, zigot membelah diri menjadi 16 dan kemudian 32 sel;
sehari kemudiam zigot memiliki 64 sel. Pembelahan itu akan terus berlangsung sampai
satu sel pertama berkembang menjadi 800 juta atau lebih sel khusus yang
membentuk tubuh manusia dan proses yang berlanjut setelah kelahiran.
Sambil membelah diri, ovum yang sudah dibuahi akan melintasi tuba
fallopi menuju rahim, perjalanan selama 3 sampai 4 hari. Bentuknya berubah dari
kumpulan sel berbentuk bola menjadi bulatan barisi cairan blastosista,
yang mengapung bebas dalam rahim selama 1-2 hari lalu mulai melekatkan diri di dinding
rahim. Hanya sekitar 10 sampai 20 persen dari telur yang dibuahi yang dapat
menyelelesaikan tugas penting melekatkan diri ke dinding rahim dan menjadi
embrio.[11]
Sebelum pelekatan diri, seirirng dengan deferensiasi sel terjadi,
beberapa sel di bagian luar blatosista berkumpul di satu sisi untuk
membentuk cakram embrionik, massa sel yang menebal yang akan merupakan
tempat bagi embrio untuk mulai berkembang. Massa ini akan melakukan
diferensiasi menjadi 3 lapisan. Lapisan paling atas, ektoderma akan menjadi
lapisan luar kulit, kuku, rambut, gigi, panca indra, dan sistem saraf termasuk
otak dan tulang belakang. Lapisan bawah, Endoderma akan menjadi sistem
pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah, dan sistem pernafasan. Lapisan
tengah Mesodermaakan membengun dan akan mendiferensiasi menjadi lapisan
kulit dalam, otot, tulang, serta sistem pembuangan dan sirkulasi.
Bagian lain dari blastosista mulai terbentuk menjadi organ yang
akan menghidupi dan melindungi embrio: rongga amnion (amniotic sac
atau amniotic cavity), dengan lapisan luarnya, amnion dan korion;
plasenta dan tali pusar. Amniotic sac adalah lapisan
berisi cairan yang menyelimuti bayi yang sedang berkembang, melindungi dan
memberikannya ruang untuk bergerak. Plasenta yang mengandung jaringan ibu
danmelalui difusi antara dinding pembuluh darah. Plasenta juga membantu
memerangi infeksi internal dan memberikan bayi yang belum lahir kekebalan
terhadap berbagai penyakit. Plasenta mengandung hormon yang mendukung
kehamilan, mempersiapkan payudara ibu untuk menyusui, dan pda akhirnya
menstimulasi kontraksi rahim yang akan mengeluarkan bayi dari dalam tubuh
ibunya.[12] Proses
ini adalah dimana pembelahan zigot yang berlangsung hingga pembelahan zigot
mencapai 800 juta atau lebih sel khusus yang membentuk tubuh manusia, dan
sel-sel tersebut berubah menjadi bola yang berisi cairan blastosista, yang
kemudian menjadi embrio. Masa ini akan menjadikan fungsi-fungsi manusia dikemudian hari.
b. Tahapan
Embrionik (2 Sampai 8 Minggu)
Tahapan embrionik yakni tahapan kedua dari masa kehamilan dari 2-8
minggu, organ dan sistem tubuh utama: pernafasan, pencernaan dan syaraf
berkembang pesat. Ini adalah masa krtis, sampai embrio rentan terhadap pengaruh
destruktif dari lingkungan prenatal. Sistem atau struktur organ yang masih
berkembang pada saat terpapar lebih mungkin untuk terkena efeknya. Cacat yang
terjadi pada saat kehamilan tahapan berikutnya tidak lebih serius.
Embrio yang paling parah cacatnya biasanya tidak dapat bertahan
lebih dari trimester pertama, tiga bulan pertama dari kehamilan. Aborsi spontan
(spontaneous abortion), biasanya dikenal dengan keguguran (miscarriage), adalah
luruhnya embrio atau janin dari rahim dan tidak dapat bertahan hidup di luar
rahim.sebanyak 50 persen dari semua kehamilan, tetapi hanya sekitar 15 persen
dari kelahiran yang disadari, berakhir keguguran. Kebanyakan aborsi spontan
terjadi sebelum perempuan menyadari embrio,nakan dihubungkan ke embrio dengan
tali pusar. Gizi dari ibu akan di salurkan melalui darah ke pembuluh darah
embrio, yang kemudian akan dibawa menuju embrio menuju tali pusar rmembawa sisa
pembuangan embrio ke plasenta, dimana akan dibuang melalui pembuluh darah ibu.
Sistem sirkulasi ibu dan embrio tidak secara langsung berkaitan; pertukaran
terjadi bahwa dirinya hamil (American College of Obstetricians and
Gynecologists, 2001; Wilcox et al., 1988). Kebanyakan keguguran terjadi karena
kelahiran tidak normal, paling umum karena abnormalitas kromosom (Hogge, 2003).
Merokok, minum Alkohol, dan penggnaan narkoba meningkatkan resiko keguguran
(American College of Obstetricians and Gynecologists, 2000a).[13]
Janin laki-laki lebih memiliki kemungkinan untuk mengalami
keguguran secara spontan atau dilahirkan dalam keadaan meninggal dibandingkan
dengan janin perempuan, walaupun sekitar 125 laki-laki dikonsepsi untuk setiap
100 perempuan, fakta yang di hubungkan dengan mobilitas sperma dalam membawa kromosom
Y yang lebih kecil – hanya 105 anak laki-laki yang dilahirkan untuk setiap 100
perempuan. Kerentanan laki-laki berlanjut setelah dilahirkan, lebih banyak dari
mereka yang meningal diawal kehidupan, dan disetiap tahapan kehidupan mereka
lebih rentan terhadap berbagai gangguan penyakit. Hasilnya, ada 96 laki-laki
untuk setiap 100 perempuan di AS (
Martin, Hamilton, et al., 2002; US department of Health and Human Services,
USDHHs, 1996a).[14]
c. Tahapan
Fetal (8 Minggu sampai Kelahiran)
Tahapan akhir dari masa kehamilan yakni Tahapan fetal, selama masa
ini janin tumbuh pesat sekitar 20 kali lebih besar daripada ukuran panjangnya
dan organ serta sistem tubuh menjadi lebih kompleks. Sebelum lahir, sentuhan
akhir seperti kuku jari tangan dan kaki tumbuh serta kelopak mata terbuka.
Lapisan fleksibel dari dinding rahim dan amniotic sac yang menjadi penahan yang
melindungi dan meliput cairan ketuban, memberikan ruang dan menstimulasi
gerakanmeski terbatas.[15]
3.2
Pengaruh
Lingkungan
a. Faktor ibu.
b. Gizi dan berat badan ibu..
c. Aktivitas fisik dan pekerjaan yang memerlukan banyak tenaga.
d. Konsumsi obat.
f. Penyakit internal lain yanng diderita oleh ibu.
g.Stres pada ibu[16]
h. Usia ibu[17]
4. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal ( Sebelum Lahir)
Para ahli
psikologi perkembangan yang membahas mengenai perkembangan manusia selalu
mengkaitkan istilah nature dan nurture. Dimana setiap perkembangan manusia
dipengaruhi oleh interaksi dari kedua hal tersebut.Konsep nature muncul
dipengaruhi oleh aliran filsafat barat yang dikemukakan oleh Jean Jacquess
Rousseau (dalam Stumpf, 1999). Ia menyatakan bahwa faktor-faktor alamiah
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Istilah nature mengandung
pengertian faktor-faktor alamiah yang berhubungan dengan aspek bio-fisiologis
terutama keturunan, genetis dan herediter. Perkembangan manusia sangat
dipengaruhi oleh faktor keturunan. Sifat-sifat, maupun kepribadian yang
dimiliki oleh orang tua akan diturunkan melalui unsur gen kepada anak-anaknya.
Bukan hanya yang bersifat fisiologis seperti: berat badan, tinggi badan , warna
kulit, rambut, jenis penyakit, akan tetapi juga karakteritik psikologis yang
menyangkut tipe, kepribadian, kecerdasan, bakat, kreativitas, dan lain-lain[18].
Sedangkan
konsep nurture dipengaruhi oleh aliran filsafat empirisme yang dikemukakan oleh
Jhon Locke. Melalui teori tabula rasa, Locke mengatakan bahwa manusia
dilahirkan dalam keadaan suci, bagaikan kertas putih yang masih bersih, ia
percaya bahwa baik dan buruknya perkembangan hidup manusia tidak dilepaskan
dari pengaruh lingkungan. Konsep nurture merupakan faktor-faktor yang
berhubungan dengan lingkungan eksternal, seperti: pola asuh, pendidikan, sosial
budaya, media masa, status sosial ekonomi, agama, dan sebagainya. Seorang
individu akan berkembang menjadi orang dewasa yang baik, mandiri, cerdas, dan
bertanggung jawab, apabila ia berada dalam lingkungan hidup yang mendukung
perkembangan tersebut. Lingkungan hidup yang buruk akan menyebabkan individu
berkembang menjadi seorang pribadi yang tidak baik, bodoh, jahat, dan
sebagainya[19].
4.1 Genetis
Pertumbuhan
setiap individu sudah terprogam sejak masa konsepsi yang dipengaruhi oleh
faktor genetis. Perubahan panjang, tinggi, berat badan bayi akan terjadi secara
otomatis karena pengaruh genetika (keturunan). Faktor keturunan lebih
menekankan pada aspek biologis atau herediter yang dibawa melalui aliran darah
dalam kromosom. Faktor genetis cenderung bersifat statis dan merupakan
predisposisi untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Kalau
sejak awal orang tua memiliki karakteristik fisiologis yang sehat, maka akan
menurunkan generasi yang sehat pula. Sebaiknya bila orang tua tidak sehat, maka
keturunanya pun akan mengalami gangguan atau penyimpangan secara fisik atau
psikis (Papalia, Old & Fieldman, 1998: 2004).
Para ahli
Psikologi perkembangan (Papalia dkk, 1998; Santrock, 1999; Helms & Turner,
1995; Haris & Liebert, 1991) mengakui bahwa aspek fisik maupun psikis
seorang individu sangat dipengaruhi oleh unsur genetis, karakteristik tersebut
akan nampak pada hal-hal sebagai berikut :
1. Sifat- sifat
Fisik
Sifat-sifat
fisik yang dapat diturunkan secara genetis misalnya wajah, tangan, kaki atau
bagian-bagian organ tubuh lainnya. Hal ini dapat terjadi pada anak tunggal
maupun kembar. Bila orang tua memiliki suatu jenis penyakit tertentu seperti:
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru, kemungkinan
besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang penyakit yang
sama.
2. Intelegensi
Kecerdasan
yang dimilki orang tua akan dapat menurun pada anak-anaknya. Meskipun anak-anak tersebut diasuh oleh orang tuanya sendiri maupun oleh orang lain,
sifat kecerdasan orang tua akan tetap menurun. Pandangan ini dipengaruhi oleh
pemikiran filusuf naturalis dari Perancis, J.J. Rousseau yang mengatakan bahwa
anak cerdas dihasilkan dari orang tua yang cerdas (Stump, 2000).
3. Kepribadian
Kepribadian
merupakan organisasi dinamis dari aspek fisiologis, kognitif maupun afektifyang
membantu pola perilaku individu dalam rangka menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidupnya (Hall, Lindsay & Campbell, 1998). Sebagai organisasi
yang dinamis, maka kepribadian akan mempengaruhi perubahan pola pemikiran,
sikap, dan Umur kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus,
masa bayi dan masa adolesensi.
4. Lingkungan
Lingkungan
memiliki peran yang besar bagi perubahan yang positif atau negatif pada
individu. Lingkungan yang baik tentu akan membawa pengaruh positif bagi
individu, sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan cenderung memperburuk
perkembangan individu.
Seorang
psikolog ekologis, Urie Brofenbrenner (dalam Papalia, Olds & Feldman, 2004)
menyatakan bahwa lingkungan tersebut bersifat stratifikasi yakni berlapis-lapis
dari yang terdekat sampai yang terjauh. Pengaruh lingkungan menjadi lebih kuat
pada periode sensitif. Masing-masing pertumbuhan system organ atau anggota
tubuh memiliki periode sensitif yang rentan terhadap pengaruh lingkungan.
Berbagai
faktor eksternal tidak hanya dapat menyebabkan keguguran, namun juga ketidaksempurnaan
dari bayi yang dikandung. Penelitian ilmiah menunjukan bahwa faktor eksternal
atau lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan pra kelahiran dan juga proses
kelahiran. Agen eksternal yang dapat mempengaruhi ini disebut dengan teratogen.
Teratogen adalah segala virus, obat-obatan, zat kimia, radiasi, atau
agenlingkungan lain yang dapat membahayakan perkembangan embrio atau janin
hingga menyebabkan kerusakan fisik, kebutaan, kerusakan otak, dan bahkan
kematian. Selain teratogen, kondisi emosional ibu, asupan gizi dan usia ibu
juga dapat mempengaruhi kehamilan.Karena itu, para ahli psikologis maupun medis
berusaha keras untuk mengatasi dan membantu perawatan pada wanita hamil. Hal
ini pun tak lepas dari peran dan tanggung jawab dari calon ayah dan calon ibu
untuk bekerja sama menjaga kualitas pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
sehat secara fisiologis maupun psikologis.
Sifat-sifat emosionil seperti
perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan
dibandingkan dengan hereditas, yaitu:
a. Jenis
kelamin pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar,
kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan
ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai
adolesensi pada umur 10 tahun, pria mulai pada umur 12 tahun.
b. Ras atau bangsa. Oleh beberapa ahli
antropologi disebutkan bahwa ras kuning mempunyai tendensi lebih pendek
dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar bangsa tampak juga bila
kita bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang
Italia.
c. Keluarga
tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang
pendek anggota keluarga lainnya tinggi.
5. Interaksionisme
antara Genetis dan Lingkungan
Untuk mencari titik temu perbedaan
yang mencolok dari dua pandangan diatas, maka para ahli kemudian memadukan
keduanya, sehingga terjadilah interaksi. Perpaduan antara faktor genetis dan
faktor lingkungan menyatakan bahwa perkembangan seseorang tidak akan maksimal
kalau hanya mengadalkan salah satu faktor saja. Karena itu, keduanya harus
digabungkan untuk mengupayakan maksimalisasi perkembangan seseorang. Faktor
genetis harus ditopang dengan faktor lingkungan dan faktor lingkungan harus
memperoleh dukungan faktor genetis, sehingga memungkinkan perkembangan yang
baik dan normal baik fisiologis maupun psikologis.
5
Bahaya Selama Periode Pranatal
Dalam rentang kehidupan tidak ada periode yang banyak sekali
mengandung bahwa bagi perkembangan atau bahaya yang sifatnya lebih serius
selain periode pranatal relatif singkat. Bahaya ini dapat bersifat fisik atau
psikologis. Bahaya fisik lebih banyak mendapat perhatian ilmiah karena lebih
mudah dikenali.
Tetapi, bahaya psikologis kadang-kadang sama bahayanya dengan bahaya
fisik, karena mempengaruhi sikap diri dari orang-orang yang berarti terhadap
anak yang sedang berkembang. Lagipula, bahaya psikolgis seringkali meningkatkan
bahaya fisik.
5.1. Bahaya Fisik
Bahaya fisik yang umum selama periode pranata (waktu dalam
kandungan) ada beberapa, antara lain:
(1). Periode Zigot
a. Kelaparan
Zigot akan mati kareba elaparan. Apabila hanya sedikit sekali
kuning telur yang dapat mempertahankan kehidupannya sampai zigot itu dapat
menyangkutkan diri pada dinding uterine atau bila zigot terlalu lam tinggal
didalam tuba.
b. Kurangnya persiapan Uterin
Implantasi tidak dapat terjadi bila pada wantunya dinding uterine
belum siap menerima zigot karena adanya ketidakseimbangan kelenjar.
c. Implantasi di Tempat yang salah
Kalau zigot menjadi terikatpada jaringan fibroid yang kecil didalam
dinding uterine atau pada dinding tuba fallopi. Zigot tidak mendapatkan makanan
dan akan rusak.
(2). Periode Embrio
a. Keguguran
Jatuh, kejutan emosi, kekurangan gizi, gangguan-gangguan kelenjar,
kekurangan vitamin dan penyakit-penyakit berbahaya seperti pneumonis dan
diabetes, dapat menyebabkan embrio keluar dari tempatnya didalam dinding
uterine yang mengakibatkan keguguran-keguguranyang disebabkan karena kondisi
yang kurang baik pada masa prenatal cenderung terjadi antara minggu ke-10 dan
ke-11 setelah pembuahan.
b. Ketidak teraturan Perkembangan
Malnutrisi ibu, kekurangan vitamin dan kelenjar, penggunaan obat-
obat berakohol dan tembakau yang berlebihan serta penyakit seperti diabetes dan
cacar jerman sangat menggangu perkembangan yang normal khususnya otak embrio.
(3). Periode Janin
a. Keguguran
Keguguran selalu mungkin terjadi sampai kehamilan bulan ke-5 waktu
yang paling peka adalah periode datangnya haid secara normal.
b. Prematur
Janin yang beratnya kurang dari 2 pon 3 ons. Mempunyai kesempatan
hidup yang lebih kecil daripada janin-janin yang lebih berat dan mempunyai
kemungkinan lebih besar untuk mengalami perkembangan bentuk.
c. Komplikasi ada saat melahirkan
Tekanan yang dialami ibu mempengaruhi kontraksi urine dan cenderung
mengakibatkan komplikasi dalam melahirkan.
d. Ketidak teraturan Perkembangan
Sebab kondisi yang tidak baik selama periode embrio juga akan
mempengaruhi perkembangan anggota-anggota tubuh janin dan memperlambat seluruh
pola perkembangan janin.[20]
5.2.
Bahaya
Psikologis
Seperti bahaya-bahaya fisik yang dihubungkan dengan periode
pranatal, bahaya psikologis dapat menimbulkan akibat yang tetap ada pada perkembangan
individu dan dapat mempengaruhi lingkungan sesudah dilahirkan dan perlakuan
yang diterima anak dari orang-orang yang berarti selama tahun-tahun pertumbuhan
awal. Ada tiga bahaya psikologis yang penting yakni berupa kepercayaan
tradisional tentang perkembangan prenatal, tekanan yang di alami ibu selama
periode itu, dan sikap-sikap yang kurang menyenangkan kepada anak yang lahir
dari orang-orang yang akan memegang peranan penting dalam kehidupan anak.
1.
Kepercayaan
Tradisional tentang perkembangan prenatal
Bahwasanya dalam kepercayaan tradisional seorang ibu mempunyai bahaya psikologis
selama masa kehamilan diantaranya adalah :
a.
Keinginan
mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu
b.
Gangguan
perkembangan karena faktor keturunan, terutama ibu
·
Stress ibu
selama prenatal:
1.
Tidak
menghendaki kehadiran anak
2.
Gangguan-gangguan
fisik selama prenatal
3.
Ketakutan
anaknya mengalami kecacatan/keterlambatan mental
·
Sikap negatif
terhadap prenatal
1.
Anak yg tidak
diinginkan
2.
Tidak
menghendaki anak saat ini
3.
Lebih menyukai
anak dengan jenis kelamin tertentu
4.
Konsep anak
impian
5.
Menghendaki
aborsi
2.
Tekanan yang
dialami Ibu
Bahaya psikologis penting kedua yang dihubungkan dengan periode
pranatal berupa tekanan yang
dialami ibu, yaitu keadaan emosi yang meninggi selama beberapa waktu. Tekanan ini bisa ditimbulkan oleh rasa takut, marah,
sedih, atau iri hati.
Banyak hal yang menyebabkan tekanan pada ibu selama kehamilan, dan
yang sangat sering timbul adalah: tidak menghendaki anak karena adanya
kesulitan dalam perkawinan atau keuangan atau karena kelahiran anak akan
mengganggu pendidikan ataupun pekerjaan, gangguan fisik yang berat dan yang
cukup sering terjadi sehingga menjadikan calon ibu gelisah, cepat marah, dan
umumnya mengalami gangguan emosi, merasa kurang sesuai dalam peran sebagai
orang tua, dan takut kalau-kalau anaknya akan mengalami cacat fisik atau
keterbelakangan mental, ketakutan yang seringkali ditingkatkan oleh adanya
laporan media masa mengenai seringnyaterjadi cacat lahir dan penyebab khusus
cacat itu seperti rubelladan thalidomide.
3.
Sikap-sikap
yang Kurang Menyenangkan dipihak Orang-orang yang Berarti
Bahaya psikologis yang ketiga ini dalam perkembangan periode
pranatal dari orang-orang yang berarti
dalam kehidupan anak. Bahaya ini merupakan efek yang paling serius dan paling
mendalam, terdapat bukti bahwa banyak sikap yang kurang menyenangkan mulai
berkembang pada saat kemungkinan kelahirannya diketahui oleh orang tua,
saudara-saudara kandung, sanak saudara dan tetangga.
Penelitian yang diteliti tentang sikap ini dapat menimbulkan
pertanyaan mengapa beberapa sikap dianggap sebagai “kurang menyenangkan”. Misalnya
diluar jenis kelamin anak dan sikap yang dipengaruhi oleh konsep “anak impian”
bukanlah sikap yang kurang menyenangkan, tetapi karena sikap itu tidak
realistis cenderung mengakibatkan kekecewaan atau bahkan kebencian yang akan
diungkapkan dalam tidak hanya toleransi kepada anak atau bahkan sikap menolak. Kalau
anak tidak dikehendaki atau setidaknya saat ini, sejak awal timbul sikap kurang
menyenangkan dan sering kali tidak di usahakan untuk menyembunyikan sikap
tersebut.[21]
Beberapa sikap kurang menyenangkan
yang umum kepada anak yang belum lahir, antara lain:
a. Anak yang tidak di inginkan
b. Tidak menghendaki anak pada saat ini
c. Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu
d. Konsep anak impian
e. Tidak menginginkan anak-anak kembar
f. Menginginkan pengguguran dan aborsi
g. Penghinaan kepada anak.[22]
6. Hal-Hal Yang Dibutuhkan Pada masa Kehamilan
6.1 Kondisi
dan Lingkungan Kehamilan
Apa peranan masing-masing kondisidalam perkembangan individu akan
menjelaskan mengapa saat hamil merupakan periode yang paling penting dalam
rentang kehidupan.
a. Sifat bawaan
b. Jenis kelamin
c. Jumlah anak
d. Posisi urutan anak[23]
6.2 Sikap
Orang-orang Yang Berarti
Banyak faktor yang mempengaruhi sikap terhadap anak, antara lain:
a. Sumber
timbulnya sikap
Pertama, pengalaman awal masa muda dengan anak-anak menentukan bagaimana
perasaan mereka tentang anak-anak pada umumnya dan tentang peran mereka dimasa
mendatang sebagai orang tua.
Kedua,pengalaman kepada teman-teman, baik dimasa lalu maupun dimasa
sekarang, mewarnai sikap individu.
Ketiga, orang tua atau nenek yang mencintai anak-anak yang menaruh belas
kasihan kepada orang-orang yang tidak mempunyai anak, dapat menimbulkan sikap
yang menyenangkan pada anak-anak.
Keempat, sikap terhadap jenis kelamin dari anak dapat menimbulkan gagasan
stereotip.
Kelima, media
massa cenderung mengagungkan kehidupan keluarga dan peran orang tua.[24]
6.3 Tips
Sehat Masa Kehamilan
Menjaga kehamilan agar bayi sehat selama dikandungan tidaklah mudah
inilah awal untuk memiliki anak yang sehat. Masa kehamilan ini sangatlah
menentukan petumbuhan dan perkembangan anak nantinya. Beberapa tips yang sangat
di anjurkan bagi ibu hamil dalam masa pertumbuhan bayi dalam kandungan, antara
lain:
1.
Kontrol teratur
kedokter untuk memeriksa kehamilan.
Bila anda mempunyai keluhan atau mempunyai kekhawatiran apapun
terhadap kehamilan yang anda alami, periksakanlah ke dokter walaupun ini belum saatnya anda harus kontrol kembali.
2.
Hindari bahan
atau zat-zat kimia
Yaitu seperti yang menimbulkan keracunan seperti insektisida, cat, bahan-bahan
yang mengandung merkuri (air raksa), atau timah hitam
3.
Berhenti
merokok bila anda merokok atau janganlah menjadi perokok pasif
Karena apabila anda sering menghirup asap rokok dari orang sekitar,
misalnya suami anda. Maka asap rokok akan membuat bayi lahir dengan berat
badanyang kurang, kematian bayi dalam kandungan, atau bayi yang akan dilahirkan
nanti mudah jatuh sakit atau lambat dalam mempelajari sesuatu nantinya, dapat
juga anda dapat mengalami keguguran.
4.
Minumlah lebih
banyak terutama air putih
Cairan yang masuk berguna untuk membantu peningkatan volume darah
yag terjadi selama kehamilan. Minumlah sedikitnya 6-8 gelas dalam sehari, dapat
berupa jus buah, susu, atau air putih biasa. Cara mudah untuk melihat kecukupan
cairan dalam tubuh ialah dengan melihat warna air seni. Bila air seni, jernih
seperti air putih atau hanya sedikit kuning, itu menunjukkan anda cukup
mengkonsumsi cairan.
5.
Konsumsi
makanan yang bergizi
Untuk memenuhi kebutuhan ibu sekaligus anak yang dikandungnya,
makanan harus memenuhi lima kelompok makanan utama, antara lain: nasi atau
sumber karbohidrat lainnya, daging atau protein lainnya, sayuran, buah-buahan,
dan susu. Kurangi makanan berlemak dan
perbanyak makanan berserat.
6.
Konsumsi
vitamin asam folat 400 mikrogram per hari
Sebelum kehamilan hingga beberapa bulan pertama dalam kehamilan.
Hal ini berguna untuk mencegah cacat tabung syaraf dan tulang belakang pada
sikecil. Asam folat ini juga penting diperoleh dari makanan yang mengandung
asam folat seperti yang ada pada sereal, beras merah, jeruk, sayuran hijau,
kacang-kacangan dan brokoli.
7.
Konsumsi juga
tablet penambah darah
Yaitu tablet yang mengandung zat besi sebanyak 30 miligram sehari
selama masa kehamilan, atau sesuai yang dianjurkan oleh dokter. Zat besi ini
berguna untuk mencegah terjadinya anemia pada saat kehamilan.[25]
6.4 Nutrisi
Ibu Hamil
Adapun gizi nutrisi penting bagi ibu hamil yang perlu diperhatikan,
antara lain:
a) Karbohidrat
dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori. Sumber: sereal,
umbi, dan nasi.
b) Protein sebagaisumber pembangun, sumber: daging, ikan, telur,
dan kacang-kacangan.
c) Mineral sebagai zat pengatur, sumber: buah dan sayur.
d) Vitamin A
penting untuk mata, tulang, kulit dan rambut. Sumber: susu, keju, mentega,
buah-buahan dan sayur-sayuran berwarna kuning dan hijau tua. Jumlah vitamin A
yang dianjurkan untuk ibu hamil sebanyak 500 mg/hari.
e) Vitamin B
kompleks untuk menjaga sistem syaraf, otot dan jantung agar berfungsi secara
normal. Sumber: sereal, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi,
telur, dan produk susu.
f) Vitamin C
penting untuk mencegah sariawan. Sumber: buah-buahan yang asam dan
sayur-sayuran yang berwarna hijau.
g) Vitamin D
berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi anda. Sumber: minyak hati
ikan.
h) Vitamin E
berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Sumber: gandum,
kacang-kacangan, minyak sayur, sayuran hijau.[26]
6.5 Suami
Siaga
Upaya cepat yang dapat dilakukan suami siaga agar ibu hamil
terhindar dari stress menjelang kelahiran, antara lain:
a. Bantu
pasangan untuk mengatasi rasa cemas dan takut dalam menghadapi proses
persalinan.
b. Pujilah
kalau dia tetap cantik dan menarik. Berbagai perubahan fisik tidak sedikitpun
mengurangi kadar cinta anda padanya.
c. Bantulah
meringankan berbagai keluhan, Misalnya: dengan memijat pegal-pegal dibelakang
tubuhnya.
d. Bersiaplah untuk membantu dan menemaninya saat si ibu sulit
tidur.
e. Tetap menunjukkan
kalau anda mengerti dan memahami benar perubahan emosi yang cepat serta
perasaan lebih peka yang di alaminya, sebab ini wajar dan alami pada ibu hamil.
f. dampingi dan
antarlah selalu pasangan setiap kali berkunjung ke dokter kandungan untuk memeriksakan
kandungannya.[27]
g. dampingi dan berpartisipasilah secara aktif di kelas senam hamil
bersamanya.
Hal-hal yang dilakukan suami siaga saat istri hamil, antara lain:
1. Pahamilah
Perubahannya
Kasih sayang suami yang besar, dengan niat untuk memahami dan
melayani istri, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap perjanjian bersama Allah
SWT akan banyak membantu suami menyesuaikan diri terhadap kehamilan istri.
Suami juga perlu mempersiapkan diri untuk menghadap perubahan selera istri.
Anda sebagai suami harus menyesuaikan selera istri dengan menghargai masakannya
dan tidak mencelanya.
2. Berilah perhatian
Istri membutuhkan perhatian dari suami sebagai orang yang
dicintainya, lebih-lebih ia mengalami berbagai perubahan saat pertama kali ia
hamil. Seorang suami perlu memberikan perhatian pada istrinya dengan tulus.
Perhatian dan kasih sayang selain untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis
yang primer dapat juga diwujudkan dengan tidakan-tindakan kecil, misalnya
mengucapkan salam atau memberi kecupan. Perhatian suami yang tulus dapat
menentramkan istri saat keinginannya mencari buah yang sedang tidak musim tidak
terpenuhi. Hal ini akan banyak memberi arti bagi istri dalam beradaptasi dengan
kehamilannya. Suami juga harus menjadi pendengar yang baik, berusahalah untuk
memahami apa yang dirasakan istri, genggamlah tangannya saat ia berbicara dan
dengarlah secara penuh apa saja keluhannya.
3. Membantu danMelayani Istri
Hamil memberi beban berat pada istri, perutnya membesar sehingga
keseimbangan badan berubah dan sulit mencari posisi tidur yang nyaman. Ditambah
lagi beban kerja ginjal meningkat, frekuensi kencing bertambah, mual-mual,
sampai pada tegangan yang tidak mengenakkan pada farji dan perut. Meringankan
beban istri, dapat dengan melakukan pekerjaan sehari-hari yang sederhana,
antara lain mencuci pakaian atau menyapu halaman dan ia lebih mmbutuhkan
ketulusan dan kesungguhan anda dalam membantu meringankan bebannya. Terakhir
jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada sang istri, karena selama sembilan
bulan sepuluh hari hampir dapat dipastikan istri tetap berusaha melakukan
berbagai pekerjaan rumah tangga, meskipun cukup terbebani dengan kehamilannya.[28]
Anda mengungkapkan terima kasih ini bisa dalam berbagai bentuk,
tetapi ungkapan dan kata-kata jangan diabaikan. Istri akan merasakan
kebahagiaan yang menyentuh bila andadapat mengucapkan terima kasih dengan betul-betul tulus dan
spontan. Inilah beberapa hal yan harus anda lakukan saat istri anda hamil. Di saat-saat ini;ah peran suami dan
lingkungan sekitar sangat dibutuhkan dalam perkembangan ibu dan bayi, biak
dalam psikologis dan fisiknya. Bukan hanya memenuhi asumsi gizi yang diperlukan
ibu saat hamil melainkan kasih sayang dan perhatian penuh dari semua orang
disekitarnya. Berharap anak yang berada dalam kandungan ibu mempunyai sifat
yang dirasakan ibu ketika berada disekililing orang-orang yang baik, perhatian
dan penuh kasih sayang kepadanya. Dengan begitu bayi akan mengalami pertumbuhan yang baik dan yang selalu diharapkan
bagi semua pasangan suami istri di dunia. Merasakan bahwa mereka adalah orang
tua yang berhasil dalam mendidik anaknya.
C.
Kesimpulan
1.
Masa pranatal
yaitu tahap perkembangan sebelum kelahiran sewaktu manusia berada didalam
kandungan ibu yang ditandai dengan pembentukan jaringan dan struktur
organ-organ fisik.
2.
Konsep awal
kehidupan ditandai dengan bertemunya sel sex pria dengan sel sex wanita yang
keduanya dikembangkan dalam alat- alat reproduksi yaitu gonad. Permulaan perkembangan sel-sel seks pria melalui 2
tahap pemulaan, yaitu: pematangan dan pembuahan. Sedangkan sel-sel seks wanita
melalui 3 tahap permulaan, yaitu: pematangan, ovulasi dan pembuahan. Konsep
awal kehidupan janin itulah berkembang dan tumbuh selama antara 180 sampai 344
hari.
3.
Perkembangan
prenatal terjadi dalam tiga tahapan, yakni: Germinal, Embrionik, dan Fetal.
selama tiga tahapan masa kehamilan ini, zigot yang awalnya hanya terdiri
dari satu sel tumbuh menjadi embrio dan kemudian janin. Baik sebelum
dan sesudah lahir, perkembangan terus berlangsung mengikuti dua prinsip yaitu
sefalokaudal (dari kepala ke ekor)dan
proximodistal (dari dekat ke jauh). Perkembangan pada masa prenatal juga
dipengaruhi oleh fakrot lingkungan antara lain: Faktor ibu, gizi dan berat
badan ibu, aktivitas fisik dan pekerjaan yang memerlukan banyak tenaga,
penyakit internal lain yanng diderita oleh ibu, stres pada ibu, usia ibu yang
terlalu tua atau terlalu muda.
4. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal antara
lain disebabkan oleh faktor genetis, atau keturunan, faktor lingkungan dan Interaksionisme
antara Genetis dan Lingkungan. Faktor genetis
lebih menekankan pada biologis, bersifat statis dan merupakan
predisposisi untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
Sedangkan faktor lingkungan dapat mempengaruhi perubahan positif atau negatif
pada individu dan interaksionisme keduanya dihasilkan bahwasanya keduanya harus
digabungkan menjadi satu bersamaan sehingga memungkinkan perkembangan yang baik
dan normal baik fisiologis dan psikologis.
5.
Bahaya yang mengancam pada saat kehamilan yang
biasanya terjadi pada fisik dan psikologis. Bahaya fisik antara lain kelaparan,
kurangnya persiapan uterin, implantasi tempat yang salah, keguguran, ketidak
teraturan perkembangan,dan sebagainya. sedangkan bahaya psikologis antara lain
: kepercayaan tradisional tentang perkembangan prenatal, tekanan yang
di alami ibu selama periode itu, dan sikap-sikap yang kurang menyenangkan
kepada anak yang lahir dari orang-orang yang akan memegang peranan penting
dalam kehidupan anak.
6.
Dalam masa
kehamilan seorang ibu harus menjaga kesehatannya baik jasmani maupun rohaninya
agar pada waktu melahirkan tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan seperti
halnya bayi yang cacat. Kesehatan jasmani bisa dijaga dengan banyak makan yang
bergizi, olah raga teratur sedangkan rohani dengan menenangkan hati dan
fikirannya, tidak boleh strees dan sebagainya.
DAFTAR RUJUKAN
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi
Perkembangan; Suatu pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Ke-5. Jakarta: Erlangga.
Kartono,
Kartini. 1986. Psikhologi Anak. Bandung: Alumni.
Papalia, Diane. E. dkk. 2009. Human
Development; Perkembangan Manusia Edisi Ke-10.
Jakarta: Salemba Humanika.
Hadinoto, Siti Rahayu. 1987. Psikologi
Perkembangan; Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya (Hasil Terjemahan) Cetakan
Ke-4. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Semiawan, Conny R. dan Djeniah Alim.
2002. Petunjuk Layanan dan Pembinaan
Kecerdasan Anak; Sejak Pranatal Sampai Dengan Usia Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Monks, F.J dan A.M.P. Knoers. 1987. Psikologi
Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai
Bagiannya (Hasil terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan Cetakan 1.
Jakarta: Prenada Media Group.
Zulkifli L., Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001.
http://aniendriani.blogspot.com/2011/02/pengertian-masa-prenatal.html (diakses tanggal 19-11-2012)
http://yulia-putri.blogspot.com/2010/04/pengertian-masa-pranatal.html (diakses tanggal 19-11-2012)
http://mutakhorij-assunniyyah.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan.html (diakses tanggal 19-11-2012)
http://dwiprayitnoblogmrgokil.blogspot.com/2009/11/makalah-psikologi-perkembangan-masa.html (diakses tanggal 19-11-2012)
http://www.psikologizone.com/masa-prenatal/06511772 (diakses tanggal 19-11-2012)
[3]Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan
Sepanjang Kehidupan Edisi Ke-5, Jakarta, Erlangga, Hal. 29
[4]Ibid
[5]Ibid hal.29
[6]Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan
Sepanjang Kehidupan Edisi Ke-5, Hal. 29
[7]Ibid Hal. 29-30
[8]Ibid
[9]DianeE. Papalia dkk Terjemahan Brian Marswendy, Human Development
Edisi Ke-10, Jakarta; Salemba Humanika, 2009, Hal. 118
[10]Ibid Hal. 118-119
[11]Ibid Hal. 119
[12]DianeE. Papalia dkk Terjemahan Brian Marswendy, Human Development
Edisi Ke-10, 2009, Hal. 119-120
[13]Ibid 121-123
[14]Ibid
[15]DianeE. Papalia dkk, Hal. 123
[16]DianeE. Papalia dkk Terjemahan Brian Marswendy, Human Development
Edisi Ke-10, 2009, Hal. 126-137
[17]Ibid.hal138
[20]Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan
Sepanjang Kehidupan Edisi Ke-5, Jakarta, Erlangga, Hal. 40
[21]Ibid Hal. 43-45
[22]Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan
Sepanjang Kehidupan Edisi Ke-5, Hal.46
[23]Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan Cetakan 1, Jakarta; Prenada Media
Group, Hal. 160
[24]Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan Cetakan 1, Jakarta; Prenada Media
Group, 2011, Hal. 161-162
[25]Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan Cetakan 1,Jakarta; Prenada Media
Group, 2011, Hal. 162-163
[26]Ibid Hal. 164
[27]Ibid Hal. 164-165
[28]Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan Cetakan 1, Jakarta; Prenada Media
Group, 2011, Hal. 165-167
Titanium Band Rings by Tomatoes, Inc.
BalasHapusIron band ring rings are crafted from graphite and iron, titanium flask Iron titanium mens rings band titanium trim rings are titanium automatic watch made from graphite and iron with a premium quality titanium exhaust material.