Senin, 04 Mei 2015

Makalah Psikologi Perkembangan




PERIODE PRENATAL ( DALAM KANDUNGAN)
A.    Pendahuluan
1.       Latar Belakang
Karakteristik setiap bayi telah terbentuk ketika bayi itu masih dalam masa prenatal. Sehingga ketika dalam masa kandungan sang ibu, sang ibu haruslah banyak membentuk karakter yang bisa menjadikan perkembangan bayi itu menjadi baik. Baik dari segi jasmani maupun ruhaninya. Konsep awal kehidupa sang janin daiwali karena sperma seks laki-laki yang dari berjuta-juta berusaha untuk masuk ke dalam ovum dengan harapan bisa menjadi sperma yang mampu hidup di dalam rahim seorang perempuan. Banyak tahapan untuk menjadi seorang janin, bahkan janin itupun juga akan mati jika dalam rahim sang ibu mengalami banyak tekanan dari dalam diri sang ibu, oleh karenanya seorang wanita harus benar-benar harus menjaga segala bentuk perawatan luar dan dalam diri. Berikut adalah beberapa pernayaan kami tentang perjalanan janin pada masa prenatal
2.      Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada di atas maka penulis memberikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
a. Jelaskan Pengertian Masa Prenatal?
b. Bagaimana Konsepsi Awal Kehidupan?
c. Bagaimana proses Perkembangan Periode Pranatal?
d. Jelaskan Faktor Periode Pranatal?
e. Jelaskan Bahaya Selama Periode Pranatal?
f. Jelaskan Hal-Hal Apa Saja Yang Dibutuhkan Pada Masa Kehamilan?
3.      Tujuan
Dari berbagai rumusan masalah yang ada di atas maka penulis memberikan beberapa tujuan, antara lain:
a. Agar Mahasiswa/i dapat Mengetahui Pengertian Masa Prenatal
b. Agar Mahasiswa/i dapat Mengetahui dan Memahami Konsepsi Awal Kehidupan
c. Agar Mahasiswa/i dapat Memahami Tentang Proses Perkembangan Periode Pranatal
d. Agar Mahasiswa/i dapat Mengetahui Faktor Periode Pranatal
e. Agar Mahasiswa/i dapat Mengetahui dan mengerti Bahaya Selama Periode Pranatal
f. Agar Mahasiswa/i dapat Mengetahui dan Memahami Hal-hal Apa Saja Yang Dibutuhkan Pada Masa Kehamilan.
B. PEMBAHASAN
1.      Pengertian Masa Prenatal
Masa prenatal yaitu tahap perkembangan sebelum kelahiran sewaktu manusia berada didalam kandungan ibu. Masa prenatal ditandai dengan pembentukan sistem jaringan dan struktur organ-organ fisik. Proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai sejak terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara spermatozoa dengan sel telur yang akan menjadi calon manusia dan berakhir pada saat bayi dilahirkan. Masa ini berlangsung antara 180 sampai 344 hari lamanya. Masa prenatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan manusia[1]. Para ahli menyebutnya  masa prenatal sebagai masa perubahan evolusi janin dalam kandungan. Kondisi janin dalam kandunga sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan hidupnya, yakni seberapa jauh ibunya memiliki taraf  kesehatan, kebiasaan, dan perilaku yang baik atau tidak. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena akan berpengaruh pada perkembangan janin dan berpengaruh pula pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Setelah masa ini, seorang ibu akan melahirkan bayinya. Namun, ada kalanya usia kelahiran dapat terjadi secara mendadak dan terjadi sebelum usia enam bulan. Karena kondisi fisik janin yang belum genap berusia tujuh bulan sangat lemah, belum mampu bernafas secara mandiri, dan metabolisme tubuh belum berfungsi sempurna, akibatnya janin tersebut cenderung meninggal dunia karena belum mampu menyesuaikan dengan lingkungan di luar rahim ibunya[2].
2.      Konsepsi Awal kehidupan
Kehidupan baru dimulai dengan bersatunya sel seks pria dan sel seks wanita. Kedua sel seks ini dikembangkan dalam alat-alat reproduksi, yaitu gonad. Sel-sel seks pria spermatozoa (bentuk tunggalnya: spermatozoon) diproduksi dalam gonad pria, yaitu tepatnya di testis,sedangkan sel seks wanita yaitu telur-telur tunggal: ovum, kamak: ova), diproduksi dalam gonad wanita yaitu tepatnya di indung telur (Ovarium).
Sel-sel seks pria dan wanita adalah sama dalam arti bahwa keduanya mengandung kromosom. Setiap sel seks yang matang mempunyai 23 kromosom, dan tiap-tiap kromosom mengandung gen yaitu pembawa keturunan. Gen adalah partikel yang ditemukan dalam kombinasi dengan gen-gen lain dalam bentuk menyerupai benang di dalam kromosom. Diperkirakan terdapat sekitar 3.000 gen di dalam setiap kromosom. Gen-gen diturunkan dari orang tua kepada keturunannya (10,53,66).[3]
Sel-sel seks pria dan wanita juga berbeda dalam dua hal penting. Pertama, di dalam telur yang matang terdapat 23 kromosom yang berpasangan. Sedangkan di dalam spermatozoon terdapat 22 kromosom yang berpasangan dan 1 kromosom yang tidak berpasangan yang mungkin berbentuk kromosom X atau kromosom Y. Fungsi kromosom X dan Y akan dibahas lebih lanjut dalam hubungan dengan penentuan seks.
Kedua, jumlah persiapan tahap-tahap perkembangan yang dilalui sebelum sel-sel itu siap untuk memproduksi seorang manusia baru. Semua sel seks pria atau wanita harus melalui tahap permulaan perkembangan. Sel-sel seks pria melalui 2 tahap pemulaan, yaitu; pematangan dan pembuahan. Sedangkan sel-sel seks wanita melalui 3 tahap permulaan, yaitu:pematangan, ovulasi dan pembuahan.[4]
2.1 Pematangan
Pematangan adalah proses pengurangan kromosom melalui pembelahan sel, satu kromosom dari tiap pasangan mencari sel yang belum selesai terbelah yang selanjutnya akan terbelah menurut panjangnya dan membentuk dua sel baru. Sel yang sudah matang mengandung 23 kromosom, dikenal sebagai sel Baploid. Pematangan sel-sel seks baru terjadi apabila kematangan seks sudah tercapai yaitu pada masa pubertas baik pada anak laki-laki maupun pada anak perempuan.
Dalam hal spermatozoon, terdapat 4 sel baru yang disebut dengan spermatid, yang masing-masing mampu membuahi ovum (telur). Dalam pembelahan telur, 1 kromosom dari setiap pasang didorong keluar dinding sel. Sel baru ini dikenal sebagai polar. 3 tubuh polar terbentuk dalam proses pembelahan. Berbeda dengan spermatid, tubuh polar tidak dapat dibuahi sedangkan sel yang ke 4 yaitu telur dapat dibuahi. Kalau telur tidak dibuahi maka telur akan hancur dan keluar dari tubuh pada saat menstruasi.
Pembelahan kromosom selama proses pematangan adalah masalah kebetulan. Setiap kemungkinan kombinasi kromosom dari pria dan wanita dapat ditemukan di dalam sel-sel baru setelah pembelahan. Diperkirakan ada 16.777.216 kemungkinan kombinasi dari 23 kromosom pria dan 23 sel-sel seks wanita (66). [5]
2.2 Ovulasi
Ovulasi adalah tahap pendahuluan perkembangan yang terjadi hanya pada sel-sel seks wanita, ovulasi adalah proses lepasnya satu telur yang matang selama siklus haid. Dipercaya bahwa kedua indung telur saling bergantian dalam memproduksi telur yang matang sepanjang siklus haid (53,66).
Dalam kelahiran kembar yang tidak identik, dua atau lebih dari dua telur yang matang dilepaskan dari indung telur. Belum diketahui apakahtelur-telur berasal dari indung telur yang sama  atau berasal dari kedua buah indung telur, juga belum diketahui mengapa lebih dari satu telur yang matang dilepaskan selama siklus haid yang menyimpang dari pola yang biasa.
Setelah dilepaskan dari salah satu folikel ovum (indung telur), telur-telur menemukan jalan ke ujung tuba fallopi di dekat indung teluryang telah melepaskannya. Sekali telur-telur masuk kedalam tuba, telur-telur di dorong oleh kombinasi faktor-faktor: cilia, atau sel-sel berbentuk rambut disepanjang tuba; cairan yang terdiri dari estrogen dari folikel indung telur dan lendir dari lapisan tuba, dan kontraksi yang ritmis dan progresif dari dinding-dinding tuba. Jika panjangnya siklus haid adalah normal, kurang lebih dari 28 hari, ovulasi terjadi antara hari ke-5 dan ke-23 dari siklus rata-rata pada hari ke-11.[6]
2.3  Pembuahan
Pembuahan (fertilization), yang terjadi pada masa kehamilan merupakan tahap ketiga dari permulaan perkembangan sejak mulainya kehidupan baru. Biasanya perubahan terjadi sementara ovum masih berada dalam tuba fallopi, lebih spesifik lagi, umumnya pembuahan terjadi dalam 12 sampai ke-36 jam dan biasanya terjadi pada 24 jam pertama setelah telur-telur memasuki tuba. Selama senggama (coitus), spermatozoon disimpan dari mulut uterus. Melalui daya listrik hormonal yang kuat spermatozoon masuk kedalam tuba, yang dibantu mencari jalannya oleh kontraksi otot yang ritmik.[7]
Setelah spermatozoon menembus ovum, permukaan ovum berubah sedemikian rupa sehingga tidak ada spermatozoon lain yang masuk. Setelah sel sperma menembus dinding ovum, inti dari kedua sel saling mendekati. Terjadi kerusakan pada selaput yang mengelilingi masing-masing nukleus dan ini menyebabkan kedua inti dapat bergabung. Jadi, 46 kromosom telah bergabung, separuh berasal dari sel wanita dan separuhnya lagi berasal dari sel pria.[8] Maka konsepsi awal kehidupan manusia itu bertahap mulai dari pematangan sel sperma dan ovum dari pasangan, kenudian menjalani masa ovulasi, dimana masa ovulasi ini terjadi hanya pada wanita saja. Berlanjut pada tahap pembuahan dari sel laki-laki yang menyebabkan kerusakan pada dinding ovum dan menyebabkan kerusakan pada selaput, dan kedua inti saling bersatu.
3.      Perkembangan Periode Pranatal
Pada bagian ini kita akan melacak masa kehamilan, atau perkembangan prenatal. Kita membicarakan faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan calon manusia, melihat teknik-teknik untuk menentukan apakah perkembangan berjalan dengan normal dan menjelaskan pentingnya perawatan prenatal.
3.1  Tahapan Perkembangan Prenatal
Sesuatu yang mengubah ovum yang sudah dibuahi, atau zigot, menjadi makhluk dengan bentuk dan pola yang spesifik. Penelitian menunjukkan bahwa ada sekelompok gen tertentu yang bertanggung jawab untuk perubahan ini pada makhluk bertulang belakang, diasumsikan termasuk manusia. Gen-gen ini memproduksi molekul yang disebut morfogen, yang bekerja setelah pembuahan dan mulai membentuk lengan, tangan, jari, tulang belakang, tulang iga, otak, dan bagian-bagian tubuh lain (Echeland et al, 1993; Kraus, Concordet, dan Ingham, 1993; Riddle, Johnson, Laufer, dan Tabin, 1993.).[9]
Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahapan, yakni: Germinal, Embrionik, dan Fetal. selama tiga tahapan masa kehamilan ini, zigot yang awalnya hanya terdiri dari satu sel tumbuh menjadi embrio dan kemudian janin. Baik sebelum dan sesudah lahir, perkembangan terus berlangsung mengikuti dua prinsip.
Prinsip Sefalokaudal (dari bahasa latin yang berarti “dari kepala ke ekor”) mentebutkan bahwa perkembangan berlangsung dari kepala menuju kebagian bawah tubuh. Kepala embrio, otak dan mata terbentuk paling awal dan berukuran besar serta tidak proporsional sampai bagian-bagian tubuh yang lain terbentuk. Pada usia kandungan dua bulan, kepala embrio berukuran setengah dari panjang tubuh. Pada saat lahir, ukuran kepala hanya seperempat dari panjang tubuh, tetapi masih terbilang besar dan tidak proporsional. Menurut Prinsip proximodistal (artinya “dari dekat ke jauh”), bahwa perkembangan berlangsung dari bagian tubuh yang dekat dengan tubuh menuju ke luar. Kepala dan dada embrio terbentuk sebelum tungkai dan lengan serta kaki terbentuk sebelum jari tangan dan jari kaki.[10] Perkembangan prenatal disini meneliti bahwasanya gen memproduksi morfogen yang menghasilkan pembentukan organ-organ tubuh prenatal.
a. Tahapan Germinal (Sejak Pembuahan Sampai 2 Minggu)
Selama tahapan germinal yakni dari pembuahan sampai 2 minggu usia kandungan, zigot membelah diri menjadi lebih kompleks dan menempel pada dinding rahim dan menjadi tanda awal masa kehamilan. Dalam 36 jam setelah pembuahan, zigot memasuki masa pembelahan dan duplikasi sel cepat atau disebut mitosis. 72 jam setelah pembuahan, zigot membelah diri menjadi 16 dan kemudian 32 sel; sehari kemudiam zigot memiliki 64 sel. Pembelahan itu akan terus berlangsung sampai satu sel pertama berkembang menjadi 800 juta atau lebih sel khusus yang membentuk tubuh manusia dan proses yang berlanjut setelah kelahiran.
Sambil membelah diri, ovum yang sudah dibuahi akan melintasi tuba fallopi menuju rahim, perjalanan selama 3 sampai 4 hari. Bentuknya berubah dari kumpulan sel berbentuk bola menjadi bulatan barisi cairan blastosista, yang mengapung bebas dalam rahim selama 1-2 hari lalu mulai melekatkan diri di dinding rahim. Hanya sekitar 10 sampai 20 persen dari telur yang dibuahi yang dapat menyelelesaikan tugas penting melekatkan diri ke dinding rahim dan menjadi embrio.[11]
Sebelum pelekatan diri, seirirng dengan deferensiasi sel terjadi, beberapa sel di bagian luar blatosista berkumpul di satu sisi untuk membentuk cakram embrionik, massa sel yang menebal yang akan merupakan tempat bagi embrio untuk mulai berkembang. Massa ini akan melakukan diferensiasi menjadi 3 lapisan. Lapisan paling atas, ektoderma akan menjadi lapisan luar kulit, kuku, rambut, gigi, panca indra, dan sistem saraf termasuk otak dan tulang belakang. Lapisan bawah, Endoderma akan menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah, dan sistem pernafasan. Lapisan tengah Mesodermaakan membengun dan akan mendiferensiasi menjadi lapisan kulit dalam, otot, tulang, serta sistem pembuangan dan sirkulasi. 
Bagian lain dari blastosista mulai terbentuk menjadi organ yang akan menghidupi dan melindungi embrio: rongga amnion (amniotic sac atau amniotic cavity), dengan lapisan luarnya, amnion dan korion; plasenta dan tali pusar. Amniotic sac adalah lapisan berisi cairan yang menyelimuti bayi yang sedang berkembang, melindungi dan memberikannya ruang untuk bergerak. Plasenta yang mengandung jaringan ibu danmelalui difusi antara dinding pembuluh darah. Plasenta juga membantu memerangi infeksi internal dan memberikan bayi yang belum lahir kekebalan terhadap berbagai penyakit. Plasenta mengandung hormon yang mendukung kehamilan, mempersiapkan payudara ibu untuk menyusui, dan pda akhirnya menstimulasi kontraksi rahim yang akan mengeluarkan bayi dari dalam tubuh ibunya.[12] Proses ini adalah dimana pembelahan zigot yang berlangsung hingga pembelahan zigot mencapai 800 juta atau lebih sel khusus yang membentuk tubuh manusia, dan sel-sel tersebut berubah menjadi bola yang berisi cairan blastosista, yang kemudian menjadi embrio. Masa ini akan menjadikan fungsi-fungsi manusia dikemudian hari.
b. Tahapan Embrionik (2 Sampai 8 Minggu)
Tahapan embrionik yakni tahapan kedua dari masa kehamilan dari 2-8 minggu, organ dan sistem tubuh utama: pernafasan, pencernaan dan syaraf berkembang pesat. Ini adalah masa krtis, sampai embrio rentan terhadap pengaruh destruktif dari lingkungan prenatal. Sistem atau struktur organ yang masih berkembang pada saat terpapar lebih mungkin untuk terkena efeknya. Cacat yang terjadi pada saat kehamilan tahapan berikutnya tidak lebih serius.
Embrio yang paling parah cacatnya biasanya tidak dapat bertahan lebih dari trimester pertama, tiga bulan pertama dari kehamilan. Aborsi spontan (spontaneous abortion), biasanya dikenal dengan keguguran (miscarriage), adalah luruhnya embrio atau janin dari rahim dan tidak dapat bertahan hidup di luar rahim.sebanyak 50 persen dari semua kehamilan, tetapi hanya sekitar 15 persen dari kelahiran yang disadari, berakhir keguguran. Kebanyakan aborsi spontan terjadi sebelum perempuan menyadari embrio,nakan dihubungkan ke embrio dengan tali pusar. Gizi dari ibu akan di salurkan melalui darah ke pembuluh darah embrio, yang kemudian akan dibawa menuju embrio menuju tali pusar rmembawa sisa pembuangan embrio ke plasenta, dimana akan dibuang melalui pembuluh darah ibu. Sistem sirkulasi ibu dan embrio tidak secara langsung berkaitan; pertukaran terjadi bahwa dirinya hamil (American College of Obstetricians and Gynecologists, 2001; Wilcox et al., 1988). Kebanyakan keguguran terjadi karena kelahiran tidak normal, paling umum karena abnormalitas kromosom (Hogge, 2003). Merokok, minum Alkohol, dan penggnaan narkoba meningkatkan resiko keguguran (American College of Obstetricians and Gynecologists, 2000a).[13]
Janin laki-laki lebih memiliki kemungkinan untuk mengalami keguguran secara spontan atau dilahirkan dalam keadaan meninggal dibandingkan dengan janin perempuan, walaupun sekitar 125 laki-laki dikonsepsi untuk setiap 100 perempuan, fakta yang di hubungkan dengan mobilitas sperma dalam membawa kromosom Y yang lebih kecil – hanya 105 anak laki-laki yang dilahirkan untuk setiap 100 perempuan. Kerentanan laki-laki berlanjut setelah dilahirkan, lebih banyak dari mereka yang meningal diawal kehidupan, dan disetiap tahapan kehidupan mereka lebih rentan terhadap berbagai gangguan penyakit. Hasilnya, ada 96 laki-laki untuk setiap 100 perempuan   di AS ( Martin, Hamilton, et al., 2002; US department of Health and Human Services, USDHHs, 1996a).[14]
c. Tahapan Fetal (8 Minggu sampai Kelahiran)
Tahapan akhir dari masa kehamilan yakni Tahapan fetal, selama masa ini janin tumbuh pesat sekitar 20 kali lebih besar daripada ukuran panjangnya dan organ serta sistem tubuh menjadi lebih kompleks. Sebelum lahir, sentuhan akhir seperti kuku jari tangan dan kaki tumbuh serta kelopak mata terbuka. Lapisan fleksibel dari dinding rahim dan amniotic sac yang menjadi penahan yang melindungi dan meliput cairan ketuban, memberikan ruang dan menstimulasi gerakanmeski terbatas.[15]
3.2   Pengaruh Lingkungan
a. Faktor ibu.
b. Gizi dan berat badan ibu..
c. Aktivitas fisik dan pekerjaan yang memerlukan banyak tenaga.
d. Konsumsi obat.
f. Penyakit internal lain yanng diderita oleh ibu.
g.Stres pada ibu[16]
h. Usia ibu[17]
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal ( Sebelum Lahir)
Para ahli psikologi perkembangan yang membahas mengenai perkembangan manusia selalu mengkaitkan istilah nature dan nurture. Dimana setiap perkembangan manusia dipengaruhi oleh interaksi dari kedua hal tersebut.Konsep nature muncul dipengaruhi oleh aliran filsafat barat yang dikemukakan oleh Jean Jacquess Rousseau (dalam Stumpf, 1999). Ia menyatakan bahwa faktor-faktor alamiah mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Istilah nature mengandung pengertian faktor-faktor alamiah yang berhubungan dengan aspek bio-fisiologis terutama keturunan, genetis dan herediter. Perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan. Sifat-sifat, maupun kepribadian yang dimiliki oleh orang tua akan diturunkan melalui unsur gen kepada anak-anaknya. Bukan hanya yang bersifat fisiologis seperti: berat badan, tinggi badan , warna kulit, rambut, jenis penyakit, akan tetapi juga karakteritik psikologis yang menyangkut tipe, kepribadian, kecerdasan, bakat, kreativitas, dan lain-lain[18].
Sedangkan konsep nurture dipengaruhi oleh aliran filsafat empirisme yang dikemukakan oleh Jhon Locke. Melalui teori tabula rasa, Locke mengatakan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci, bagaikan kertas putih yang masih bersih, ia percaya bahwa baik dan buruknya perkembangan hidup manusia tidak dilepaskan  dari pengaruh lingkungan. Konsep nurture merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan eksternal, seperti: pola asuh, pendidikan, sosial budaya, media masa, status sosial ekonomi, agama, dan sebagainya. Seorang individu akan berkembang menjadi orang dewasa yang baik, mandiri, cerdas, dan bertanggung jawab, apabila ia berada dalam lingkungan hidup yang mendukung perkembangan tersebut. Lingkungan hidup yang buruk akan menyebabkan individu berkembang menjadi seorang pribadi yang tidak baik, bodoh, jahat, dan sebagainya[19].
4.1 Genetis
Pertumbuhan setiap individu sudah terprogam sejak masa konsepsi yang dipengaruhi oleh faktor genetis. Perubahan panjang, tinggi, berat badan bayi akan terjadi secara otomatis karena pengaruh genetika (keturunan). Faktor keturunan lebih menekankan pada aspek biologis atau herediter yang dibawa melalui aliran darah dalam kromosom. Faktor genetis cenderung bersifat statis dan merupakan predisposisi untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Kalau sejak awal orang tua memiliki karakteristik fisiologis yang sehat, maka akan menurunkan generasi yang sehat pula. Sebaiknya bila orang tua tidak sehat, maka keturunanya pun akan mengalami gangguan atau penyimpangan secara fisik atau psikis (Papalia, Old & Fieldman, 1998: 2004).
Para ahli Psikologi perkembangan (Papalia dkk, 1998; Santrock, 1999; Helms & Turner, 1995; Haris & Liebert, 1991) mengakui bahwa aspek fisik maupun psikis seorang individu sangat dipengaruhi oleh unsur genetis, karakteristik tersebut akan nampak pada hal-hal sebagai berikut :
1.      Sifat- sifat Fisik
Sifat-sifat fisik yang dapat diturunkan secara genetis misalnya wajah, tangan, kaki atau bagian-bagian organ tubuh lainnya. Hal ini dapat terjadi pada anak tunggal maupun kembar. Bila orang tua memiliki suatu jenis penyakit tertentu seperti: tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru, kemungkinan besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang penyakit yang sama.
2.      Intelegensi
Kecerdasan yang dimilki orang tua akan dapat menurun pada anak-anaknya. Meskipun anak-anak tersebut diasuh oleh orang tuanya sendiri maupun oleh orang lain, sifat kecerdasan orang tua akan tetap menurun. Pandangan ini dipengaruhi oleh pemikiran filusuf naturalis dari Perancis, J.J. Rousseau yang mengatakan bahwa anak cerdas dihasilkan dari orang tua yang cerdas (Stump, 2000).
3.      Kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi dinamis dari aspek fisiologis, kognitif maupun afektifyang membantu pola perilaku individu dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya (Hall, Lindsay & Campbell, 1998). Sebagai organisasi yang dinamis, maka kepribadian akan mempengaruhi perubahan pola pemikiran, sikap, dan Umur kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa adolesensi.
4.      Lingkungan
Lingkungan memiliki peran yang besar bagi perubahan yang positif atau negatif pada individu. Lingkungan yang baik tentu akan membawa pengaruh positif bagi individu, sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan cenderung memperburuk perkembangan individu.
Seorang psikolog ekologis, Urie Brofenbrenner (dalam Papalia, Olds & Feldman, 2004) menyatakan bahwa lingkungan tersebut bersifat stratifikasi yakni berlapis-lapis dari yang terdekat sampai yang terjauh. Pengaruh lingkungan menjadi lebih kuat pada periode sensitif. Masing-masing pertumbuhan system organ atau anggota tubuh memiliki periode sensitif yang rentan terhadap pengaruh lingkungan.
Berbagai faktor eksternal tidak hanya dapat menyebabkan keguguran, namun juga ketidaksempurnaan dari bayi yang dikandung. Penelitian ilmiah menunjukan bahwa faktor eksternal atau lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan pra kelahiran dan juga proses kelahiran. Agen eksternal yang dapat mempengaruhi ini disebut dengan teratogen. Teratogen adalah segala virus, obat-obatan, zat kimia, radiasi, atau agenlingkungan lain yang dapat membahayakan perkembangan embrio atau janin hingga menyebabkan kerusakan fisik, kebutaan, kerusakan otak, dan bahkan kematian. Selain teratogen, kondisi emosional ibu, asupan gizi dan usia ibu juga dapat mempengaruhi kehamilan.Karena itu, para ahli psikologis maupun medis berusaha keras untuk mengatasi dan membantu perawatan pada wanita hamil. Hal ini pun tak lepas dari peran dan tanggung jawab dari calon ayah dan calon ibu untuk bekerja sama menjaga kualitas pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat secara fisiologis maupun psikologis.
Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas, yaitu:
a.       Jenis kelamin pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, pria mulai pada umur 12 tahun.
b.       Ras atau bangsa. Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Italia.
c.       Keluarga tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang pendek anggota keluarga lainnya tinggi.

5.      Interaksionisme antara Genetis dan Lingkungan
Untuk mencari titik temu perbedaan yang mencolok dari dua pandangan diatas, maka para ahli kemudian memadukan keduanya, sehingga terjadilah interaksi. Perpaduan antara faktor genetis dan faktor lingkungan menyatakan bahwa perkembangan seseorang tidak akan maksimal kalau hanya mengadalkan salah satu faktor saja. Karena itu, keduanya harus digabungkan untuk mengupayakan maksimalisasi perkembangan seseorang. Faktor genetis harus ditopang dengan faktor lingkungan dan faktor lingkungan harus memperoleh dukungan faktor genetis, sehingga memungkinkan perkembangan yang baik dan normal baik fisiologis maupun psikologis.
5 Bahaya Selama Periode Pranatal
Dalam rentang kehidupan tidak ada periode yang banyak sekali mengandung bahwa bagi perkembangan atau bahaya yang sifatnya lebih serius selain periode pranatal relatif singkat. Bahaya ini dapat bersifat fisik atau psikologis. Bahaya fisik lebih banyak mendapat perhatian ilmiah karena lebih mudah dikenali.
Tetapi, bahaya psikologis kadang-kadang sama bahayanya dengan bahaya fisik, karena mempengaruhi sikap diri dari orang-orang yang berarti terhadap anak yang sedang berkembang. Lagipula, bahaya psikolgis seringkali meningkatkan bahaya fisik. 
5.1. Bahaya Fisik
Bahaya fisik yang umum selama periode pranata (waktu dalam kandungan) ada beberapa, antara lain:
(1). Periode Zigot
a. Kelaparan
Zigot akan mati kareba elaparan. Apabila hanya sedikit sekali kuning telur yang dapat mempertahankan kehidupannya sampai zigot itu dapat menyangkutkan diri pada dinding uterine atau bila zigot terlalu lam tinggal didalam tuba.
b. Kurangnya persiapan Uterin
Implantasi tidak dapat terjadi bila pada wantunya dinding uterine belum siap menerima zigot karena adanya ketidakseimbangan kelenjar.    
c. Implantasi di Tempat yang salah
Kalau zigot menjadi terikatpada jaringan fibroid yang kecil didalam dinding uterine atau pada dinding tuba fallopi. Zigot tidak mendapatkan makanan dan akan rusak.
(2). Periode Embrio
a. Keguguran
Jatuh, kejutan emosi, kekurangan gizi, gangguan-gangguan kelenjar, kekurangan vitamin dan penyakit-penyakit berbahaya seperti pneumonis dan diabetes, dapat menyebabkan embrio keluar dari tempatnya didalam dinding uterine yang mengakibatkan keguguran-keguguranyang disebabkan karena kondisi yang kurang baik pada masa prenatal cenderung terjadi antara minggu ke-10 dan ke-11 setelah pembuahan.
b. Ketidak teraturan Perkembangan
Malnutrisi ibu, kekurangan vitamin dan kelenjar, penggunaan obat- obat berakohol dan tembakau yang berlebihan serta penyakit seperti diabetes dan cacar jerman sangat menggangu perkembangan yang normal khususnya otak embrio.
(3). Periode Janin
a. Keguguran
Keguguran selalu mungkin terjadi sampai kehamilan bulan ke-5 waktu yang paling peka adalah periode datangnya haid secara normal.
b. Prematur
Janin yang beratnya kurang dari 2 pon 3 ons. Mempunyai kesempatan hidup yang lebih kecil daripada janin-janin yang lebih berat dan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami perkembangan bentuk.
c. Komplikasi ada saat melahirkan
Tekanan yang dialami ibu mempengaruhi kontraksi urine dan cenderung mengakibatkan komplikasi dalam melahirkan.
d. Ketidak teraturan Perkembangan
Sebab kondisi yang tidak baik selama periode embrio juga akan mempengaruhi perkembangan anggota-anggota tubuh janin dan memperlambat seluruh pola perkembangan janin.[20]
5.2.    Bahaya Psikologis
Seperti bahaya-bahaya fisik yang dihubungkan dengan periode pranatal, bahaya psikologis dapat menimbulkan akibat yang tetap ada pada perkembangan individu dan dapat mempengaruhi lingkungan sesudah dilahirkan dan perlakuan yang diterima anak dari orang-orang yang berarti selama tahun-tahun pertumbuhan awal. Ada tiga bahaya psikologis yang penting yakni berupa kepercayaan tradisional tentang perkembangan prenatal, tekanan yang di alami ibu selama periode itu, dan sikap-sikap yang kurang menyenangkan kepada anak yang lahir dari orang-orang yang akan memegang peranan penting dalam kehidupan anak.
1.         Kepercayaan Tradisional tentang perkembangan prenatal
Bahwasanya dalam kepercayaan tradisional seorang ibu mempunyai bahaya psikologis selama masa kehamilan diantaranya adalah :
a.       Keinginan mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu
b.      Gangguan perkembangan karena faktor keturunan, terutama ibu
·         Stress ibu selama prenatal:
1.      Tidak menghendaki kehadiran anak
2.      Gangguan-gangguan fisik selama prenatal
3.      Ketakutan anaknya mengalami kecacatan/keterlambatan mental
·         Sikap negatif terhadap prenatal
1.      Anak yg tidak diinginkan
2.      Tidak menghendaki anak saat ini
3.      Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu
4.      Konsep anak impian
5.      Menghendaki aborsi

2.         Tekanan yang dialami Ibu
Bahaya psikologis penting kedua yang dihubungkan dengan periode pranatal berupa tekanan yang dialami ibu, yaitu keadaan emosi yang meninggi selama beberapa waktu. Tekanan  ini bisa ditimbulkan oleh rasa takut, marah, sedih, atau iri hati.
Banyak hal yang menyebabkan tekanan pada ibu selama kehamilan, dan yang sangat sering timbul adalah: tidak menghendaki anak karena adanya kesulitan dalam perkawinan atau keuangan atau karena kelahiran anak akan mengganggu pendidikan ataupun pekerjaan, gangguan fisik yang berat dan yang cukup sering terjadi sehingga menjadikan calon ibu gelisah, cepat marah, dan umumnya mengalami gangguan emosi, merasa kurang sesuai dalam peran sebagai orang tua, dan takut kalau-kalau anaknya akan mengalami cacat fisik atau keterbelakangan mental, ketakutan yang seringkali ditingkatkan oleh adanya laporan media masa mengenai seringnyaterjadi cacat lahir dan penyebab khusus cacat itu seperti rubelladan thalidomide.
3.         Sikap-sikap yang Kurang Menyenangkan dipihak Orang-orang yang Berarti
Bahaya psikologis yang ketiga ini dalam perkembangan periode pranatal dari orang-orang yang  berarti dalam kehidupan anak. Bahaya ini merupakan efek yang paling serius dan paling mendalam, terdapat bukti bahwa banyak sikap yang kurang menyenangkan mulai berkembang pada saat kemungkinan kelahirannya diketahui oleh orang tua, saudara-saudara kandung, sanak saudara dan tetangga.
Penelitian yang diteliti tentang sikap ini dapat menimbulkan pertanyaan mengapa beberapa sikap dianggap sebagai “kurang menyenangkan”. Misalnya diluar jenis kelamin anak dan sikap yang dipengaruhi oleh konsep “anak impian” bukanlah sikap yang kurang menyenangkan, tetapi karena sikap itu tidak realistis cenderung mengakibatkan kekecewaan atau bahkan kebencian yang akan diungkapkan dalam tidak hanya toleransi kepada anak atau bahkan sikap menolak. Kalau anak tidak dikehendaki atau setidaknya saat ini, sejak awal timbul sikap kurang menyenangkan dan sering kali tidak di usahakan untuk menyembunyikan sikap tersebut.[21]
 Beberapa sikap kurang menyenangkan yang umum kepada anak yang belum lahir, antara lain:
a. Anak yang tidak di inginkan
b. Tidak menghendaki anak pada saat ini
c. Lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu
d. Konsep anak impian
e. Tidak menginginkan anak-anak kembar
f. Menginginkan pengguguran dan aborsi
g. Penghinaan kepada anak.[22]
6. Hal-Hal Yang Dibutuhkan Pada masa Kehamilan
6.1 Kondisi dan Lingkungan Kehamilan
Apa peranan masing-masing kondisidalam perkembangan individu akan menjelaskan mengapa saat hamil merupakan periode yang paling penting dalam rentang kehidupan.
a. Sifat bawaan
b. Jenis kelamin
c. Jumlah anak
d. Posisi urutan anak[23]
6.2 Sikap Orang-orang Yang Berarti
Banyak faktor yang mempengaruhi sikap terhadap anak, antara lain:
a. Sumber timbulnya sikap
Pertama, pengalaman awal masa muda dengan anak-anak menentukan bagaimana perasaan mereka tentang anak-anak pada umumnya dan tentang peran mereka dimasa mendatang sebagai orang tua.
Kedua,pengalaman kepada teman-teman, baik dimasa lalu maupun dimasa sekarang, mewarnai sikap individu.
Ketiga, orang tua atau nenek yang mencintai anak-anak yang menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang tidak mempunyai anak, dapat menimbulkan sikap yang menyenangkan pada anak-anak.
Keempat, sikap terhadap jenis kelamin dari anak dapat menimbulkan gagasan stereotip.
Kelima, media massa cenderung mengagungkan kehidupan keluarga dan peran orang tua.[24]
6.3 Tips Sehat Masa Kehamilan
Menjaga kehamilan agar bayi sehat selama dikandungan tidaklah mudah inilah awal untuk memiliki anak yang sehat. Masa kehamilan ini sangatlah menentukan petumbuhan dan perkembangan anak nantinya. Beberapa tips yang sangat di anjurkan bagi ibu hamil dalam masa pertumbuhan bayi dalam kandungan, antara lain:

1.      Kontrol teratur kedokter untuk memeriksa kehamilan.
Bila anda mempunyai keluhan atau mempunyai kekhawatiran apapun terhadap kehamilan yang anda alami, periksakanlah ke dokter walaupun  ini belum saatnya anda harus kontrol kembali.
2.      Hindari bahan atau zat-zat kimia
Yaitu seperti yang menimbulkan keracunan seperti insektisida, cat, bahan-bahan yang mengandung merkuri (air raksa), atau timah hitam
3.      Berhenti merokok bila anda merokok atau janganlah menjadi perokok pasif
Karena apabila anda sering menghirup asap rokok dari orang sekitar, misalnya suami anda. Maka asap rokok akan membuat bayi lahir dengan berat badanyang kurang, kematian bayi dalam kandungan, atau bayi yang akan dilahirkan nanti mudah jatuh sakit atau lambat dalam mempelajari sesuatu nantinya, dapat juga anda dapat mengalami keguguran.
4.      Minumlah lebih banyak terutama air putih
Cairan yang masuk berguna untuk membantu peningkatan volume darah yag terjadi selama kehamilan. Minumlah sedikitnya 6-8 gelas dalam sehari, dapat berupa jus buah, susu, atau air putih biasa. Cara mudah untuk melihat kecukupan cairan dalam tubuh ialah dengan melihat warna air seni. Bila air seni, jernih seperti air putih atau hanya sedikit kuning, itu menunjukkan anda cukup mengkonsumsi cairan. 
5.      Konsumsi makanan yang bergizi
Untuk memenuhi kebutuhan ibu sekaligus anak yang dikandungnya, makanan harus memenuhi lima kelompok makanan utama, antara lain: nasi atau sumber karbohidrat lainnya, daging atau protein lainnya, sayuran, buah-buahan, dan susu.  Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makanan berserat.
6.      Konsumsi vitamin asam folat 400 mikrogram per hari
Sebelum kehamilan hingga beberapa bulan pertama dalam kehamilan. Hal ini berguna untuk mencegah cacat tabung syaraf dan tulang belakang pada sikecil. Asam folat ini juga penting diperoleh dari makanan yang mengandung asam folat seperti yang ada pada sereal, beras merah, jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan dan brokoli.
7.      Konsumsi juga tablet penambah darah
Yaitu tablet yang mengandung zat besi sebanyak 30 miligram sehari selama masa kehamilan, atau sesuai yang dianjurkan oleh dokter. Zat besi ini berguna untuk mencegah terjadinya anemia pada saat kehamilan.[25]
6.4 Nutrisi Ibu Hamil
Adapun gizi nutrisi penting bagi ibu hamil yang perlu diperhatikan, antara lain:
a) Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori. Sumber: sereal, umbi, dan nasi.
b) Protein sebagaisumber pembangun, sumber: daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
c) Mineral sebagai zat pengatur, sumber: buah dan sayur.
d) Vitamin A penting untuk mata, tulang, kulit dan rambut. Sumber: susu, keju, mentega, buah-buahan dan sayur-sayuran berwarna kuning dan hijau tua. Jumlah vitamin A yang dianjurkan untuk ibu hamil sebanyak 500 mg/hari.
e) Vitamin B kompleks untuk menjaga sistem syaraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Sumber: sereal, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur, dan produk susu.
f) Vitamin C penting untuk mencegah sariawan. Sumber: buah-buahan yang asam dan sayur-sayuran yang berwarna hijau.
g) Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi anda. Sumber: minyak hati ikan.
h) Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Sumber: gandum, kacang-kacangan, minyak sayur, sayuran hijau.[26]
6.5 Suami Siaga
Upaya cepat yang dapat dilakukan suami siaga agar ibu hamil terhindar dari stress menjelang kelahiran, antara lain:
a. Bantu pasangan untuk mengatasi rasa cemas dan takut dalam menghadapi proses persalinan.
b. Pujilah kalau dia tetap cantik dan menarik. Berbagai perubahan fisik tidak sedikitpun mengurangi kadar cinta anda padanya.
c. Bantulah meringankan berbagai keluhan, Misalnya: dengan memijat pegal-pegal dibelakang tubuhnya.
d. Bersiaplah untuk membantu dan menemaninya saat si ibu sulit tidur.
e. Tetap menunjukkan kalau anda mengerti dan memahami benar perubahan emosi yang cepat serta perasaan lebih peka yang di alaminya, sebab ini wajar dan alami pada ibu hamil.
f. dampingi dan antarlah selalu pasangan setiap kali berkunjung ke dokter kandungan untuk memeriksakan kandungannya.[27]
g.  dampingi dan berpartisipasilah secara aktif di kelas senam hamil bersamanya.
Hal-hal yang dilakukan suami siaga saat istri hamil, antara lain:
1. Pahamilah Perubahannya
Kasih sayang suami yang besar, dengan niat untuk memahami dan melayani istri, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap perjanjian bersama Allah SWT akan banyak membantu suami menyesuaikan diri terhadap kehamilan istri. Suami juga perlu mempersiapkan diri untuk menghadap perubahan selera istri. Anda sebagai suami harus menyesuaikan selera istri dengan menghargai masakannya dan tidak mencelanya.
2. Berilah perhatian
Istri membutuhkan perhatian dari suami sebagai orang yang dicintainya, lebih-lebih ia mengalami berbagai perubahan saat pertama kali ia hamil. Seorang suami perlu memberikan perhatian pada istrinya dengan tulus. Perhatian dan kasih sayang selain untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis yang primer dapat juga diwujudkan dengan tidakan-tindakan kecil, misalnya mengucapkan salam atau memberi kecupan. Perhatian suami yang tulus dapat menentramkan istri saat keinginannya mencari buah yang sedang tidak musim tidak terpenuhi. Hal ini akan banyak memberi arti bagi istri dalam beradaptasi dengan kehamilannya. Suami juga harus menjadi pendengar yang baik, berusahalah untuk memahami apa yang dirasakan istri, genggamlah tangannya saat ia berbicara dan dengarlah secara penuh apa saja keluhannya.
3. Membantu danMelayani Istri
Hamil memberi beban berat pada istri, perutnya membesar sehingga keseimbangan badan berubah dan sulit mencari posisi tidur yang nyaman. Ditambah lagi beban kerja ginjal meningkat, frekuensi kencing bertambah, mual-mual, sampai pada tegangan yang tidak mengenakkan pada farji dan perut. Meringankan beban istri, dapat dengan melakukan pekerjaan sehari-hari yang sederhana, antara lain mencuci pakaian atau menyapu halaman dan ia lebih mmbutuhkan ketulusan dan kesungguhan anda dalam membantu meringankan bebannya. Terakhir jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada sang istri, karena selama sembilan bulan sepuluh hari hampir dapat dipastikan istri tetap berusaha melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga, meskipun  cukup terbebani dengan kehamilannya.[28]
Anda mengungkapkan terima kasih ini bisa dalam berbagai bentuk, tetapi ungkapan dan kata-kata jangan diabaikan. Istri akan merasakan kebahagiaan yang menyentuh bila andadapat mengucapkan  terima kasih dengan betul-betul tulus dan spontan. Inilah beberapa hal yan harus anda lakukan saat istri anda hamil. Di saat-saat ini;ah peran suami dan lingkungan sekitar sangat dibutuhkan dalam perkembangan ibu dan bayi, biak dalam psikologis dan fisiknya. Bukan hanya memenuhi asumsi gizi yang diperlukan ibu saat hamil melainkan kasih sayang dan perhatian penuh dari semua orang disekitarnya. Berharap anak yang berada dalam kandungan ibu mempunyai sifat yang dirasakan ibu ketika berada disekililing orang-orang yang baik, perhatian dan penuh kasih sayang kepadanya. Dengan begitu bayi akan mengalami  pertumbuhan yang baik dan yang selalu diharapkan bagi semua pasangan suami istri di dunia. Merasakan bahwa mereka adalah orang tua yang berhasil dalam mendidik anaknya.









C.    Kesimpulan
1.      Masa pranatal yaitu tahap perkembangan sebelum kelahiran sewaktu manusia berada didalam kandungan ibu yang ditandai dengan pembentukan jaringan dan struktur organ-organ fisik.
2.      Konsep awal kehidupan ditandai dengan bertemunya sel sex pria dengan sel sex wanita yang keduanya dikembangkan dalam alat- alat reproduksi yaitu gonad. Permulaan  perkembangan sel-sel seks pria melalui 2 tahap pemulaan, yaitu: pematangan dan pembuahan. Sedangkan sel-sel seks wanita melalui 3 tahap permulaan, yaitu: pematangan, ovulasi dan pembuahan. Konsep awal kehidupan janin itulah berkembang dan tumbuh selama antara 180 sampai 344 hari.
3.      Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahapan, yakni: Germinal, Embrionik, dan Fetal. selama tiga tahapan masa kehamilan ini, zigot yang awalnya hanya terdiri dari satu sel tumbuh menjadi embrio dan kemudian janin. Baik sebelum dan sesudah lahir, perkembangan terus berlangsung mengikuti dua prinsip yaitu sefalokaudal (dari kepala ke ekor)dan  proximodistal (dari dekat ke jauh). Perkembangan pada masa prenatal juga dipengaruhi oleh fakrot lingkungan antara lain: Faktor ibu, gizi dan berat badan ibu, aktivitas fisik dan pekerjaan yang memerlukan banyak tenaga, penyakit internal lain yanng diderita oleh ibu, stres pada ibu, usia ibu yang terlalu tua atau terlalu muda.
4.      Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal antara lain disebabkan oleh faktor genetis, atau keturunan,  faktor lingkungan dan Interaksionisme antara Genetis dan Lingkungan. Faktor genetis lebih menekankan pada biologis, bersifat statis dan merupakan predisposisi untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Sedangkan faktor lingkungan dapat mempengaruhi perubahan positif atau negatif pada individu dan interaksionisme keduanya dihasilkan bahwasanya keduanya harus digabungkan menjadi satu bersamaan sehingga memungkinkan perkembangan yang baik dan normal baik fisiologis dan psikologis.
5.      Bahaya yang mengancam pada saat kehamilan yang biasanya terjadi pada fisik dan psikologis. Bahaya fisik antara lain kelaparan, kurangnya persiapan uterin, implantasi tempat yang salah, keguguran, ketidak teraturan perkembangan,dan sebagainya. sedangkan bahaya psikologis antara lain : kepercayaan tradisional tentang perkembangan prenatal, tekanan yang di alami ibu selama periode itu, dan sikap-sikap yang kurang menyenangkan kepada anak yang lahir dari orang-orang yang akan memegang peranan penting dalam kehidupan anak.
6.      Dalam masa kehamilan seorang ibu harus menjaga kesehatannya baik jasmani maupun rohaninya agar pada waktu melahirkan tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan seperti halnya bayi yang cacat. Kesehatan jasmani bisa dijaga dengan banyak makan yang bergizi, olah raga teratur sedangkan rohani dengan menenangkan hati dan fikirannya, tidak boleh strees dan sebagainya.

























DAFTAR RUJUKAN


Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan; Suatu pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Ke-5. Jakarta: Erlangga.

Kartono, Kartini. 1986. Psikhologi Anak. Bandung: Alumni.

Papalia, Diane. E. dkk. 2009. Human Development; Perkembangan Manusia Edisi Ke-10.
Jakarta: Salemba Humanika.

Hadinoto, Siti Rahayu. 1987. Psikologi Perkembangan; Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya (Hasil Terjemahan) Cetakan Ke-4. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Semiawan, Conny R. dan Djeniah Alim. 2002. Petunjuk Layanan dan Pembinaan
Kecerdasan Anak; Sejak Pranatal Sampai Dengan Usia Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja
Rosdakarya.

Monks, F.J dan A.M.P. Knoers. 1987. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai
Bagiannya (Hasil terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan Cetakan 1. Jakarta: Prenada Media Group.

Zulkifli L., Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001.






[1]  Zulkifli L., Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal.26
[3]Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Kehidupan Edisi Ke-5, Jakarta, Erlangga, Hal. 29
[4]Ibid
[5]Ibid hal.29
[6]Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Kehidupan Edisi Ke-5, Hal. 29
[7]Ibid Hal. 29-30
[8]Ibid
[9]DianeE. Papalia dkk Terjemahan Brian Marswendy, Human Development Edisi Ke-10, Jakarta; Salemba Humanika, 2009, Hal. 118
[10]Ibid Hal. 118-119
[11]Ibid Hal. 119
[12]DianeE. Papalia dkk Terjemahan Brian Marswendy, Human Development Edisi Ke-10, 2009, Hal. 119-120
[13]Ibid 121-123
[14]Ibid
[15]DianeE. Papalia dkk, Hal. 123
[16]DianeE. Papalia dkk Terjemahan Brian Marswendy, Human Development Edisi Ke-10, 2009, Hal. 126-137
[17]Ibid.hal138
[20]Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Kehidupan Edisi Ke-5, Jakarta, Erlangga, Hal. 40
[21]Ibid Hal. 43-45
[22]Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Kehidupan Edisi Ke-5, Hal.46
[23]Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan Cetakan 1, Jakarta; Prenada Media Group, Hal. 160
[24]Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan Cetakan 1, Jakarta; Prenada Media Group, 2011, Hal. 161-162
[25]Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan Cetakan 1,Jakarta; Prenada Media Group, 2011, Hal. 162-163
[26]Ibid Hal. 164
[27]Ibid Hal. 164-165
[28]Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan Cetakan 1, Jakarta; Prenada Media Group, 2011, Hal. 165-167

1 komentar:

  1. Titanium Band Rings by Tomatoes, Inc.
    Iron band ring rings are crafted from graphite and iron, titanium flask Iron titanium mens rings band titanium trim rings are titanium automatic watch made from graphite and iron with a premium quality titanium exhaust material.

    BalasHapus